27. Murid baru

437 30 2
                                    

Vela melihat tampilan dirinya di pantulan cermin meja riasnya. Hari ini ia sudah mengenakan seragam sekolah lengkap dan siap untuk kembali kesekolah setelah kemarin tidak masuk.

Saat dirasa tidak ada yang kurang, ia beranjak dari kamarnya dan turun untuk menemui kakaknya.

"Morning kak" sapa Vela dengan senyuman cerianya.

"Morning" jawab Sean sembari melahap roti tawar dengan selai coklat kedalam mulutnya.

Vela duduk dihadapan Sean dan ikut mencomot roti tawar yang sudah dikasih selai coklat, lalu melahapnya.

"Yakin mau masuk sekolah?" tanya Sean kepada adik perempuan satu-satunya itu.

Vela mengangguk, "Yakin" kata cewek itu mantap.

"Udah bisa lupain masalah yang kemarin kan?"

Vela menatap sekilas kakaknya dan menjawab, "Vela udah mulai lupain walaupun agak sulit. Tapi karna dukungan temen dan kak Sean, Vela perlahan bisa lupain masalah itu kok" Vela memasang senyum meyakinkan.

Sean bangkit menghampiri Vela, tangannya terulur untuk mengacak rambut cewek itu, "Ini baru adek gue" ucap Sean sembari terkekeh.

Vela cemberut karena ulah kakaknya rambut yang tadi tertata rapi sekarang sudah berantakan. Vela menyisir rambutnya dengan jari dan menatanya lagi.

"Yaudah ayok berangkat sekarang, takut telat" ucap Vela.

Saat Vela memijakkan kakinya kedalam kelas, suara riuh dan heboh dari kedua temannya menyambut Vela. Temannya ini terkesan lebay menurut Vela.

"HUAA, VELA GUE BALIK LAGII"

"VELAAA, GUE KANGEN BAT SAMA LO"

Suara nyaring bak toa mushollah itu membuat Vela menutup telinganya, "Jangan teriak-teriak dong, lebay banget si, padahal kemaren udah ketemu" ucap Vela memutar bola matanya jengah.

"Kemaren tuh kelas tanpa lo sepi tau ga. Gue ga bisa nyontek" ucap Naya yang duduk didepan Vela.

"Lo kaya gini karena beneran kangen sama gue apa kangen contekan gue?"

"Yaa dua-duanya lah" jawab Naya menyengir kuda.

"Yee dasar bambang" Vela menabok lengan Naya pelan.

"Sinting lo Nay" sambung Febby.

"Gimana keadaan lo? Udah baikan kan?" tanya Febby memastikan keadaan sahabatnya itu.

"Alhamdulillah, udah baikkan dari yang sebelumnya"

Kriiingg

Bel berbunyi nyaring bertanda pelajaran akan segera dimulai, membuat siswa dan siswi berhamburan menuju tempat duduknya masing-masing. Namun guru yang mengajar belum masuk kelas, Vela memilih menenggelamkan kepalanya dilipatan tangan sambil memejamkan matanya sejenak.

Kedatangan guru beserta seorang murid baru mengundang perhatian. Tatapan mata mengarah kepada siswi baru itu yang menurut kebanyakan orang sangat cantik. Seketika kelas menjadi ramai akibat aksi cowok-cowok yang mulai menggoda ataupun modus meminta no telpon.

Febby menyenggol lengan Vela pelan membuat cewek itu refleks mendongakan kepalanya. Vela menatap Feeby sambil mengernyitkan dahinya bertanda 'Kenapa?'.

Febby mengarahkan dagunya kedepan membuat Vela ikut melihat arah yang dimaksud.

Seketika matanya membelalak, jantungnya seakan berhenti berdetak untuk beberapa saat. Keringat dingin mulai keluar berserta tangan Vela yang mengepal penuh.

[✔] My Only One Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu