9.Jalan?

932 63 3
                                    

Vela sedang sibuk mengerjakan PR Matematika di kamarnya.  Malam ini ia harus bisa menyelesaikan PRnya karena besok sudah harus dikumpulkan. Sekarang jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Sebenernya Vela sudah mengantuk, tapi ia paksakan untuk bisa menyelesaikan malam ini juga.

"Ahh akhirnya selesai juga" ujar Vela dengan lega. Ia memasukan buku-bukunya kedalam tasnya. Setelah itu ia berniat untuk tidur.

Vela yang ingin membaringkan tubuhnya pun terhenti akibat ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk. Vela awalnya tidak mau melihat ponselnya tapi setelah ponselnya berbunyi sebanyak dua kali, ia terpaksa mengambil ponselnya dan membuka notifikasi Whatsapp dari nomor yang tidak dikenal.

Tak mau banyak berfikir, ia langsung membuka pesan itu dan melihat pesan yang dikirimkan seseorang padanya.

+628558*** :

  Sv
Revan.

Vela membaca pesan tersebut dengan seyum-senyum. Memang selama ia dekat dengan Revan ia belum pernah tau nomor hp cowok itu. Tak lama Vela mengetikan sesuatu di ponselnya.

Lo tau nomor gue dari mana? 

Ga perlu tau. Ga penting.

Vela awalnya tidak mau membalas pesan Revan, ia memilih untuk tidur dan istirahat. Tapi lagi-lagi ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk. Ia melihat kembali ponselnya.

Cowok kejam:

  Bsk gue jmpt.

Iya

Tidur. Udah mlm.

Ini gue mau tidur, tapi lo
ngirim gue pesan melulu

Tidak ada balasan lagi dari Revan, ia hanya nge-read pesan dari Vela. Vela tidak peduli, ia memilih untuk tidur.

'•••••'

Vela yang sudah siap untuk pergi kesekolah menunggu Revan yang katanya mau menjemputnya. Ia menunggu cowok itu datang diruang tamu bersama Sean sambil menonton tv.

"Vel, lo kayanya akhir-akhir ini deket banget sama si Revan?" tanya Sean sambil menatap adiknya. Sean sudah tau siapa Revan, karena sudah beberapa hari ini menjemput dan mengantarkan pulang adiknya.

"Enggak biasa aja" jawab Vela enteng sambil memakan cemilan yang ada diatas meja.

"Lo suka sama dia?"

"Uhuk uhuk!"

Pertanyaan dari Sean membuat Vela tersedak makananya. "Kalo makan yang bener biar nggak keselek" ujar Sean dengan memeberikan Vela segelas air putih yang langsung diminum habis oleh Vela.

"Lagian kakak nanya nya aneh-aneh, ga mungkin Vela suka sama Revan" ucap Vela sambil membersihkan mulutnya menggunakan tangan kirinya.

"Awas lo nanti suka beneran sama Revan, sebentar lagi paling jadian" goda Sean sambil tertawa. "Ihh kakak apaan sih,  ga mungkin lah".

Percakapan keduanya terhenti ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Vela yakin yang datang pasti Revan. Ia langsung membukakan pintu dan bertemu dengan cowok yang ditunggunya.

[✔] My Only One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang