20. Al & An

503 41 0
                                    

Dengan melihat senyum indah terukir diwajahmu saja sudah cukup membuatku ikut bahagia.


'••••'


"Makasih ya Van" ucap Vela setelah turun dari motor besar cowok itu. Revan mengangguk pelan.

Setelah keduanya pergi ke mall,  Revan mengantarkan Vela kerumahnya. Jadi disinilah sekarang mereka berada. Di halaman rumah Vela.

"Yaudah gue duluan ya" pamit Revan kepada Vela. Cowok itu sudah bersiap untuk memakai kembali helm yang tadi sempat ia lepas.

Tin tin!

Suara klakson mobil mengalihkan perhatian kedua insan itu. Keduanya menoleh kearah suara.

Mobil sedan putih berhenti tepat dibelakang motor Revan. Lalu muncul wanita paruh baya dari mobil itu dan tersenyum ramah kearah mereka. Ternyata itu Fitri-ibunya Vela.

"Eh mama, kok tumben jam segini udah pulang?" ucap Vela tersenyum kearah Fitri dan menyalimi tangan wanita itu.

"Iya, soalnya kerjaannya dikit jadi pulang lebih awal" jawab Fitri membuat Vela mengangguk paham.

"Eh ada tamu, kok ga diajak masuk Vel?" ucap Fitri sambil melihat Revan yang masih berada diatas motornya.

Revan yang mengerti kalau itu ibunya Vela pun langsung turun dari motornya dan langsung meyalimi tangan Fitri.

"Revan tante" ucap Revan memperkenalkan diri, tak lupa Revan memasang senyum sopan.

Fitri mengangguk "Ayo masuk dulu Van, baru nyampe masa mau langsung pulang" kata Fitri, tangannya menarik pelan lengan Revan supaya ikut masuk dengannya.

"Eh iya Tan, nanti saya masuk" Fitri mengangguk lalu berjalan duluan masuk kerumahnya.

"Lo beneran mau masuk?" tanya Vela kikuk.

"Iyalah, masa diajak camer mampir kerumahnya gue nolak?" ucap Revan lalu cowok itu masuk duluan menghampiri Fitri yang sudah sampai didalam.

Vela masih berdiri kaku diluar sambil mencerna kata-kata Revan tadi. Lalu setelahnya ia senyum merona sambil menggigiti ujung kukunya sendiri.

"Camer katanya?" ucap Vela dengan senyum malu yang masih menghiasi wajahnya.

Setelah sadar, Vela ikut masuk kedalam. Vela menahan rasa senangnya dengan bersikap biasa saja seolah-olah tidak terjadi apa apa.

Vela masuk kedalam dan melihat Revan sudah duduk manis di single sofa. Disana sudah ada kakaknya dan mamanya yang baru saja meletakan minuman dan beberapa cemilan keatas meja.

Vela memilih duduk disamping kakaknya. Lalu minum jus jeruk yang tersedia diatas meja, entah itu punya siapa yang penting Vela haus saat ini.

"Itu minuman gue Velaa" ucap Sean mengambil kembali minuman yang sudah tersisa setengah ditangan Vela. Vela hanya menyengir menampilkan dereran gigi putihnya. "Maaf, lagian Vela haus jadinya langsung minum aja"

"Kalian abis darimana? Kok jam segini baru pada pulang?" tanya Fitri melirik Vela dan Revan secara bergantian.

"Tadi Vela abis beli buku ma, jadinya pulangnya agak telat" jawab Vela sambil memperlihatkan totebag yang berisikan buku buku.

Fitri mengangguk. "Makasih ya Van udah mau nganterin anak tante" kata Fitri tersenyum ramah kearah Revan.

"Iya tante" jawab Revan sopan.

"Kalian pacaran?" pertanyaan Fitri mampu mengejutkan semua orang yang berada diruang tamu itu.

"Mama apaan si, Vela ga punya pacar" sergah Vela malu-malu.

[✔] My Only One Where stories live. Discover now