66. Rahasia

1.3K 158 29
                                    

...

Nggak ada orang yang akan ngerasa baik-baik aja pas tau orang dekatnya dalam masalah, kan?
-Gava

...

Gagal maning, gagal maning.

Ciara yang berharap Kashi bercerita tentang masalahnya dan mengklarifikasi tentang isu yang beredar tentangnya---yang katanya berselingkuh, malah gagal total karena kedatangan Dodi dan kawan-kawan.

Lawakan ketiganya mungkin membuat Kashi lupa bercerita tentang masalahnya, Ciara pun malah lupa bertanya. Ya bagaimana lagi? Dodi, Faldo, dan Rendi ketika sudah bersatu maka akan membentuk stan komedi dadakan. Seisi kafe yang mendengar ocehan ketiganya bahkan ikut tertawa meskipun diam-diam kemarin.

Jadi, hari ini, Ciara bekerja sama dengan Jonathan untuk menanyakan semuanya. Semoga saja abang Ipinnya itu mau menjawab.

"Bang Ipin."

Lagi-lagi, saat Ciara masuk ke kamar bernuansa hitam abu-abu itu, kupingnya akan terasa berdengung saking kuatnya suara speaker yang memutar lagu melow. Wah, ada yang aneh.

Gava tidak biasanya memutar lagu-lagu melow. Gava ini pecinta lagu Western HipHop.

"Bang Ipin!"

"Woi! Ya elah, kaget 'kan gue." Gava mengecilkan volume dari speakernya hingga di angka dua, kini suara dari speaker terdengar halus mengalun di telinga. "Ada apa, sih, Dek. Untungan jantung gue masih oke, coba kalo udah reyot kek jantungnya si Gapin."

"Lo ngapain, sih, Bang?"

"Dih, lo nanya cem orang tuli. Nggak denger gue lagi musikan?"

"Iya, tau, Kampret. Maksud gue 'tuh lo ngapain muter lagu model ginian?

"Suka-suka gue lah."

"Eh, buset. Jawab yang bener kek."

"Lu nanyanya apa banget, Dek. Gue muter lagu ya serah gue, dong? Kagak ada yang larang juga, kan?"

Ciara berdecak. "Iya tau. Tapi ya, Bang, asal lo tau aja, selama gue napas nih, ya, nggak pernah 'tuh gue denger lu muter lagu melow begini. Ada apaan, nih?" Aksi selidiknya dimulai.

Gava mengerutkan kening sejenak. "Ya elah, gabut gue, Dek. Iseng-iseng aja tadi beli, direkomendasiin ama temen."

"Gue baru tau lo gabut dengerin lagu melow, biasanya juga ngajakin gue jalan."

Bukannya terpojok dengan beberapa tudingannya, Gava malah tertawa keras sembari menepuk-nepuk pinggiran kasur di sampingnya. Meski bukan bermaksud meminta Ciara duduk, tapi si bungsu itu tetap saja duduk di sana. Merasa Ciara duduk di dekatnya, Gava lantas mengacak gemas rambut pendek adiknya itu.

"Ooohhh..." itu Gava nyebut 'oh' nya panjang sekali, "jadi ceritanya lu nanyain gue lagi ngapain tuh cuma buat kode minta diajak jalan, ya? Bilang kek."

"Enggak, tuh." Meski ajakan jalan-jalan tidak bisa Ciara tolak sama sekali, tapi tujuan awalnya 'kan memang bukan itu. "Kuping gue terganggu aja denger suara musik lo ini. Ya, maklum lah, nggak biasa denger yang melow-melow ginian. Lo kayak baru putus sama pacar gitu deh roman-romannya. Lagi galau, ya, Bang?" Ciara melemparkan tatapan curiganya ke arah si Ipin.

"Galau?" Gava membeo. "Demi apa cowok se-oke gue begini galau? Kagak kenal gue 'tuh sama yang namanya galau."

"Yee, gaya lo, Bang."

"Suer, Dek. Kenapa juga gue galau? Bukan gua banget, dih."

Bener banget ini mah, galau itu bukan Gava banget. Tapi 'kan Ciara tidak bisa menerka hal-hal positif lagi jika sudah begini. Kenapa? Karena baik Kashi atau pun Gava sama-sama aneh.

SIBLING'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang