19. At Library

3.8K 246 0
                                    

Married??
-Jonathan

***

HARI demi hari.

Minggu demi minggu.

Dan ini sudah sebulan yang lalu setelah tingkah usil kelima abangnya yang membuat keusilan atau yang sering disebut prank oleh orang-orang. Saat itu Ciara tidak tahu harus bersikap seperti apa, tidak tahu harus melakukan apa pada kelima abangnya itu. Ia kesal tapi ia juga terharu.

Siapa yang tidak kesal jika diperlakukan seperti itu? Perkataan Raffano yang mengatakan bahwa mereka selama ini hanya terpaksa; berhasil mengobrak-abrik jantungnya. Rasanya sakit luar biasa.

Pun setelah kejadian itu Ciara merasa canggung dengan Raffano. Merasa kelewat kesal sampai tidak tahu harus berbuat apa saat bertemu, dan yang ia lakukan hanyalah diam atau kadang Ciara hanya akan lewat saja jika ada Raffano di ruang tamu. Benar-benar kaku. Beruntung pemuda itu hebat dalam memecahkan atmosfir yang sempat mendingin. Dengan menumpang tidur di kamar milik Ciara dengan alibi lampu kamarnya tiba-tiba padam; Raffano berhasil mengembalikan adiknya yang manja dan cerewet itu.

Jangan tanya apa yang Raffano katakan, karena meluluhkan hati Ciara bukanlah bidangnya. Itu tugas Andi. Dan setelah meminta bantuan abangnya itu terlebih dahulu, akhirnya Raffano bisa memenangkan hati adiknya dan mendapatkan senyuman adiknya lagi.

Gotcha!

Ciara kembali menjadi adik yang manis esok paginya.

Lantas Raffano pun langsung menemui Andi dan berterima kasih.

Terlepas dari itu semua, ada Jonathan yang semakin pusing dengan semua tuntutan belajar yang dibuat sekolah. Mulai dari les tambahan yang diadakan sekolah pada mata pelajaran tertentu, tugas-tugas akhir yang sangat banyak, dan juga pacar-pacar yang mengeluh minta diajak kencan.

Haisshh, Jonathan sangat pusing. Kepalanya bahkan hampir pecah jika bukan ada si bungsu yang selalu datang menyelamatkannya dari segala kepenatan sekolah.

Gadis itu selalu datang ke kelasnya atau ke perpustakaan--tentunya jika Jonathan ada di perpustakaan--hanya untuk bertanya apakah ia sudah makan atau cukup minum.

"Kalo nggak sempat makan, setidaknya lo minum. Karna minum juga bisa buat otak lo segeran dikit," begitu katanya.

Ciara itu adik terbaiknya. Points utama hidupnya. Dan satu-satunya prioritas.

Jika Vina, pacar barunya, meminta bertemu dengan ancaman putus jika Jonathan menolak; sementara ada Ciara yang ingin pulang bersama, dengan gerakan cepat Jonathan akan membuka aplikasi chat lalu memutuskan Vina saat itu juga.

Putus lewat chat itu sakitnya nggak ketulungan lho.

Jonathan tidak butuh berpikir dua kali untuk melakukan itu. Tentu saja karena Ciara adalah yang terutama. Tidak ada yang bisa menggeser posisi Ciara untuk saat ini. Setidaknya sampai gadis itu memiliki seseorang yang benar-benar tulus menyayangi adiknya dan mampu menjaganya dengan baik.

Ceklek!

Suara pintu terbuka tak urung membuat pemuda berusia tujuh belas tahun itu mengangkat kepala. Menatap sebentar kearah pintu sebelum akhirnya menarik sudut bibir membentuk senyuman. Kedua tangannya segera membereskan buku-bukunya dan meregangkan otot-ototnya yang mulai terasa tegang.

Belajar adalah pekerjaan yang sangat berat baginya.

"Udah?"

Gadis itu, si bungsu yang sangat manja itu datang dengan kotak makan di tangan kanan. Yang diyakini Jonathan adalah makanan untuknya.

SIBLING'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang