Punya pacar bukan berarti nggak boleh jalan sama cowok lain, kan?
-Ciara
...
[ 09.55 ]
Onta♡
Ra, lo sibuk?
Kalo enggak ketemu di tempat biasa, yuk?
Ciara kembali membaca pesan yang sudah dibaca sebanyak lima kali itu dengan perasaan campur aduk antara bingung, penasaran, juga tak nyaman. Pesan itu sampai padanya sekitar sepuluh menit yang lalu, yang artinya tepat pukul 09.45 tadi.
Ciara bingung, kenapa Kashi repot-repot mengajaknya bertemu di tempat lain jika dia bisa meminta Ciara datang sendiri ke rumah mereka, atau Kashi bahkan bisa datang ke kamarnya seperti biasanya. Mengajaknya bertemu di luar rumah seperti itu membuat Ciara merasa tidak nyaman, sungguh, Kashi memang tipikal orang yang sedikit serius, tapi gadis itu tidak pernah mengajaknya bertemu di luar bahkan saat dia ingin putus dengan Gava waktu itu.
Benar, kan?
Ada apa ini?
Ciara
Nggak sibuk, kok
Ada apaan?
Pesan terkirim dan langsung centang dua biru. Entah kenapa, Ciara mendadak merasa gugup karena chatnya tidak juga mendapat balasan, padahal Kashi lekas membacanya.
Onta♡
Jam 2 siang di tempat biasa
Gue tunggu
Oh God, apa yang terjadi dengan temannya itu? Kenapa pertanyaannya tidak dijawab sama sekali? Ciara sungguh tidak nyaman, meskipun dia sudah mencoba menepis segala hal-hal buruk yang hinggap di kepalanya, Ciara tetap membayangkan hal buruk apa yanh sudah terjadi pada temannya itu hingga situasi jadi sedikit tidak nyaman seperti ini.
Ciara
Sekarang aja yuk
Lagi kosong juga nih
Kangen sama lo
Lo jarang main ke rumah lagi tau
Ciara sendiri tidak mengerti kenapa dia membalas pesan dengan menanyakan kenapa temannya itu jarang ke rumah. "Ya ampun, kenapa rasanya tiba-tiba aneh gini, sih?" rutuknya mengerang.
Pesan terbaca, tapi tidak dibalas. Ciara kembali mengetik pesan singkat dan mengirimnya cepat.
Ciara
Lo di mana?
Gue meluncur ke rumah lo
Onta♡
Gue nggak di rumah
Gausah ke sana
Gue tunggu lo
Ciara
Lo nggak di rumah?
Yaudah, gue on the way ya
Lalu pesannya tidak dibalas lagi hingga bermenit-menit lamanya. Tanpa sadar Ciara mengerang kesal karena segala bisikan jelek tidak juga pergi dari kepalanya. Lantas, tanpa berniat membuang banyak waktu, juga didukung rasa penasaran yang kelewatan, Ciara bergegas.
Setelah mengganti bajunya dengan pakaian yang lebih sopan, Ciara beralih pada meja riasnya dan sedikit memoles wajah agar tidak terlalu kusam saat di luar rumah. Tidak lupa juga dengan tas salempang kecil yang sudah dia isi dengan perlengkapan penting seperti ponsel, masker, tisu basah, dan juga hand sanitizer.
Lalu, tepat saat dia akan keluar, pintunya terbuka dan menampilkan Jonathan dengan pakaian rapinya. Cowok itu sedikit terkejut melihat Ciara sudah rapi, dia bertanya, "Lho? Gue 'kan belum bilang apa-apa, tapi lo udah rapi aja? Eh tapi, ya udah deh, biar nggak lama. Skuy!"
YOU ARE READING
SIBLING'S
General Fiction[ON GOING] (Intinya random, random, dan random. Terima kasih^-^) ••• Hanya segelintir kisah tentang Ciara dan keenam abangnya. Kisah sehari-hari yang gadis itu lalui dengan keenam lelaki dengan kepribadian berbeda-beda. Lelah itu pasti, tapi Ciara...
