29. Si Penggila Buku

2.6K 177 2
                                    

Otak kosong bisa mikirin nilai juga ternyata,
-Kashi

***

"CIARA!"

"Hn?"

"Gue main ke rumah lo, ya?"

"Kapan?"

"Ntar sore. Sekalian ngerjain tugas kelompok kita itu,"

"Woi, Ampas! Lo sekelompok sama gue, bukan sama Ciara!"

Ciara tergelak dan mengangguk setuju. "Jangan bilang lo lupa sama temen kelompok lo lagi, Nit?" tanyanya meremehkan.

"Apaan sih, Kash, iya gue tau kita sekelompok. Tapi 'kan lo sering nongkrong di rumahnya Ciara, ya udah sekalian kita kerjain bareng-bareng aja ngapa?"

"Nggak bisa! Lo kata ngerjain tugas bisa begitu? Nggak! Gue nggak mau ngerjain di rumahnya Ciara, ntar yang ada cuma gue doang yang ngerjain tuh tugas. Gue tahu isi otak lo itu, lo alesan aja kan mau belajar di tempatnya Ciara supaya bisa liat-liat abangnya? Bilang aja lo nyari kesempatan. Pokoknya nggak ada cerita ya, lo harus ke rumah gue, jangan ke rumah Ciara! Sekali bantah nggak selamat lo sampe rumah," ancam Kashi tegas dan membara. Sumpah demi apapun dia tidak akan mengijinkan gadis centil semacam Nita ini datang ke rumah kekasihnya dan melirik-lirik Gava karna Kashi tahu bahwa selama itu gadis cantik pacarnya akan merespon.

Gava 'kan jelalatan.

Meskipun kadang terkesan cuek, tapi siapa yang tahu jika nanti Gava akan meladeni Nita hingga Nita salah tangkap? Oh tidak! Kashi tidak akan sudi bersaing dengan Nita! Gava miliknya!

"Ih lo ngapa sewot amat dah? Ciara aja nyelow elunya malah heboh sendiri," sungut Nita tidak terima dengan larangan yang Kashi utarakan. "nggak apa-apa 'kan Ra kalo gue ke rumah lo?" tanya Nita pada Ciara yang tengah tersenyum tertahan.

Ciara tersentak kecil, "eh kenapa-kenapa? Ke rumah gue, ya? Gue sih nggak apa-apa selama lo serius mau belajar,"

"Maksud lo apaan? Ya gue bakalan serius lah, ini demi nilai gue juga,"

"Otak kosong bisa mikirin nilai juga ternyata," sindir Kashi tajam.

"Wah lo nyari masalah sama gue?!"

"Diem lo! Ntar sore kita tunggu, kalo lo nggak serius belajar dan malah jelalatan ke abang-abangnya Ciara, siap-siap aja nama lo gue coret dari kelompok. Sorry-sorry aja Nit, gue nggak mau ribet ngurusin daki macem lo," kata Kashi merendahkan.

Seketika Nita berang. "Anjing! Sini lo Kashi!!"

***

Ini hari Jumat, sekolah pulang lebih awal dari hari-hari sebelumnya. Jadi Ciara sudah memasuki rumah dengan mengipaskan tangan pada wajahnya, menggiring angin agar menerpa wajah putihnya. Jonathan yang berada di sampingnya juga ikut mengibaskan kaosnya kegerahan. Maklum, siang bolong. Pasti sangat panas mengingat sang surya sedang sehat.

Ciara dan Jonathan berpisah begitu saja saat Jonathan berjalan ke dapur untuk mencari minuman dingin sedangkan Ciara naik ke lantai dua hendak menukar seragam sekolahnya yang sangat gerah itu. Ciara tidak tahan. Beruntung kamarnya ada AC sehingga ia bisa menghirup udara sejuk di dalam sana.

"Duh, gila banget cuaca hari ini. Bisa terbakar kulit gue kalo sampe lama-lama diluar," katanya bersungut-sungut sembari meloloskan kaos putih tipis kebesaran yang dipadukan dengan celana pendek khas rumahan. Ia menatap keluar jendela untuk melihat jalanan yang sepi karena suhu panas dari matahari itu.

"Kashi udah nyampe belom, ya? Jangan bilang bang Ipin bawa dia ke taman atau ke tempat panas lain? Aduh, sampe itu terjadi nggak tau lagi gue Kashi bakal se-bete apa," Ciara bermonolog memikirkan tentang kencan Gava dan Kashi siang ini. Berharap jika Gava memakai otakny sebentar saja dan membawa Kashi jauh-jauh dari paparan sinar matahari. Seharusnya Gava sudah tahu 'kan kalau Kashi benci sinar matahari?

SIBLING'SWhere stories live. Discover now