85 Gadis ini Berkhianat lagi

6.7K 353 206
                                    

Kret!

Pintu terbuka.

Tn.Basdier menjulurkan kepalanya mengintip Arissa, "ia sudah tidur?"

"Sudah."

Tn.Basdier segera menyeret Bastian ke ruangannya, dan memutar kembali hasil rekaman suara.

Awalnya terdengar seperti kaset rusak.

Drttt.drtttrrr...trrr

Brakk!!

Suara hempasan terdengar, menjadi suara pesan awal rekaman.

"Kaget yah sayang, aku lagi banguni seseorang yang lagi tidur lama banget. Coba tebak siapa dia ? "

Rekaman terdengar jeda sesaat.

"Dia adalah teman baik kekasihmu itu. Jika kau berminat menyelamatkannya, mari ke sini. Kasian tabung oksigenya, terlihat habis. Aku takut, ia mati....hiks...hiks..."

Mendengar pesan itu, Bastian mengepal erat tangannya. Ia melirik ayahnya, Tn.Basdier terbuka matanya, seakan-akan dirinya tidak terlibat, dan ia bahkan tidak sadar, jika alat pengintainya, ketahuan dengan sangat cepat, "aku baru tau, ternyata Dira sangat cerdas, sekaligus jahat."

Bastian tidak memperdulikan hal itu, mengambil ponselnya dan menghubungi Thom.

Panggilan terhubung.

Tapi bukan Thom diseberang sana menjawab teleponnya. Sosok mengenakan dress merah menyala dengan satu cawan berisi wine di tangannya, duduk di kursi malas, kakinya tersilang, dress terbelah memamerkan paha atasnya.

Jemari tangannya yang lentik, dengan cat kuku bewarna merah menyala, mengambil ponsel Thom, bibir dengan lipstik merah menyala terbuka, setelah satu tekanan telunjuk pada layar ponsel, menerima panggilan.

"Halo sayang, cepat sekali kau menghubungiku," sapa Dira, dengan tatapan telah mendapatkan ikan besar lebih cepat, memberi isyarat pada Pria tegap ramping yang tengah berdiri seperti lembaran kayu, yang menatap penasaran dan juga cerah.

"Apa maumu?" tanya Bastian, tidak memerlukan basa-basi, yang ia tau There dan Thom telah jatuh di tangan Dira, dengan sangat cepat. Thom, adalah rangkaian tangan kanannya selama ini, hal ini sangat mengejutkan, dengan mudahnya Dira menangkap Thom.

"Aku hanya ingin bertemu denganmu sayang," balas Dira dengan senyuman garis melengkung di akhir kalimatnya, dan menekan tombol speaker, agar pria itu bisa mendengar.

"Tidak perlu. Jika kau ingin lenyapkan. Lenyapkan saja. Terimakasih."

Panggilan terputus. Dira menelan ludahnya, karena gagal mengancam Bastian. Ia mendongakan kepalanya kepada Pria yang berjalan mendekatnya, Tristan mengambil ponsel Thom, kembali, dan mengisi daya ponsel tersebut, seakan akan ia memberi sengaja sinyal lokasi pada Bastian.

"Kau tunggu manis di sini, gunakan pakaian terbaikmu, jangan menggunakan pakaian murahan seperti ini dan tunggu ia datang," pesan Tristan kepada Dira yang masih terlihat muram, mengira Bastian tidak tertarik menjaga nyawa tangan kanannya, dan teman baik Arissa.

"Kau tidak mengenal dia, dia tidak akan datang," Dira meneriakan hal percuma, dengan nada ketus, sambil berjalan mendekati pria ramping, yang telah menjadi top topic- Tuan uang, sayangnya, Cindella itu Andien. Tapi Dira bersedia menjadi cindrella cadangan.

"Aku mengenal Bastian bertahun-tahun lamanya, aku tau jalan pikirannya. Kau gadis bodoh, tidak mengerti pikiran pria," hardik Tristan yang kemudian menepis tangan Dira yang berusaha memeluknya.

Gadis Arisan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang