Part 57. Nggak ada yang nama Arissa

10.1K 627 129
                                    

Selesai makan malam...

Dira melirik wajah tampan di seberang mejanya, satu kedipan Tn.Basdier memberi intruksi jika ada jejak noda tersisa di sudut bibir pria tersebut.

"Ehm.. Kenzo"

Bastian mengangkat matanya. Hanya Andra yang memanggil nama itu.

Kenzo...

Lama sekali, nama itu tidak di sebut. Hanya Andra yang memanggilnya seperti itu.

Glek.

Tersedak sedih. Bastian kembali ke akal sehatnya. Mengangkat kelopak matanya, dan tidak memperhatikan jika ayahnya telah mendorong kursinya sendiri dengan sangat perlahan dan pelan, kemudian pergi meninggalkan dengan sengaja.

"Ada saos di sini"intruksi Dira seraya memegang sudut bibir kirinya sendiri.

Bastian tersenyum tipis, karena gadis di depannya pun tampak tidak menyadari jejak saos berada di sudut bawah bibir gadis tersebut.

Bersih. Menyeka mulutnya. Bastian kemudian memberi intruksi dengan tangan memberitahu Jejak saos di bawah bibir Dira.

Dira memasang wajah polosnya, dan dengan sengaja menyeka di tempat yang salah.

Terus kembali dengan sengaja menyeka tempat yang salah.

"Bukan di sana" Ulur Bastian kemudian menarik serbet bersih, dan membantu Dira menyeka jejak saos tersebut.

Lembut dan perlahan. Dira bisa mencium aroma pria ini terasa menyegarkan dengan jarak sedekat ini.

Tanpa Bastian sadari, sebuah kamera ponsel telah menangkap momen tersebut dan, gadis kucel baru saja akan mengambil photo kembali, namun beberapa penjaga menyeret gadis itu pergi.

"Yang bukan pelanggan dilarang masuk" Ribut dua penjaga tersebut menyeret gadis itu keluar.

There menggigit bibirnya kesal, dan pergi kemudian naik ojol yang kebetulan sedang mangkal tidak jauh dari restoran.

"Kemana neng?" Tanya Ojol setelah memberikan helm pada There yang sudah naik di belakang punggung ojol tersebut.

"Kemana hati gue senang" Jawab There ketus dan mencari penelusuran di media sosial kembali.

Adegan Macet romantis di Jakarta

Hotline tersebut masih sangat Viral di media sosial.

"Neng kemana?"

"Jol, loe tau rumah ni yang lagi viral nggak?" Oper There memberikan ponselnya pada Ojol.

Ojol memperhatikan wajah tidak asing yang sekarang terlihat sangat familiar di media sosial. Mendadak menjadi trendscenter.

"Harga tiga kali lipat, gue antarin"

"Gampang" Jawab There antusias, dan kemudian merengut mengingat isi dompetnya,sudah sangat menipis. Karena yang tersisa hanya beberapa lembar uang berwajah Dr. KH Idham Chalid.

"Ada kan duit elo neng?" Rumahnya ini jauh loh"

"Ada donk" Tipu There pasrah.

Ojol driver terkekeh sebentar kemudian menjentikan jempolnya dan menginjak gas menuju perumahan elite dalam waktu setengah jam, dan berhenti tepat di rumah megah indah tersebut.

"Yakin loe Jol ni rumah dia?"

"Yakin neng, bebarapa netizen pernah ojol bantu antar ke sini" Jawab sang Ojol mantap dan menurunkan kaki standart motornya ke tanah.

"Buat apaan?"

"Buat kepoin doank... Neng bayar Duitnya neng"

There turun dari motor, dan berdehem sebentar.

Gadis Arisan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang