24. Pandora's Box

481 58 20
                                    

Entah aku harus bersyukur atau memaki kebodohanku setelah membuka kotak yang ternyata berisi sebuah buku album

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah aku harus bersyukur atau memaki kebodohanku setelah membuka kotak yang ternyata berisi sebuah buku album. Kumpulan foto yang dicetak seperti buku. Tidak perlu membukanya, karena dari sampulnya saja aku bisa menebak album ini milik siapa.

Our Memories C & E.

Itu yang tertulis di bagian depannya. Huruf C untuk nama Citra, dan E untuk nama Eric. Benar, kan? Bisa saja E bukan untuk nama depan Freddy, Eric. Aku berusaha berpikir positif dan berharap album ini bukan miliknya. Apa kubuka saja album ini?

Gambar cincin pada sampulnya sama dengan cincin turun temurun keluarga Freddy yang saat ini kucari. Mungkinkah ini foto memori tentang cincin itu? Kenangan keluarga Freddy pada cincin peninggalan almarhumah ibunya? Mengingat cincin itu, aku kembali dihantui rasa bersalah dan penasaran. Di mana sebenarnya cincin itu kuhilangkan?

Sambil menimbang-nimbang akan membuka albumnya atau tidak, aku dikejutkan oleh suara gawaiku yang berdering kencang. Aku mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelepon.

"Iya, hallo," sapaku sambil menyelipkan gawai di antara telinga dan pundak karena tanganku sibuk merapikan bungkus album yang tadi kubuka.

"Kinan, kamu di mana?" Ternyata Freddy yang menelepon.

"Aku? Aku di apartemenmu," jawabku seperti orang bingung.

"Aku sudah selesai dengan klien. Sekarang dalam perjalanan menuju apartemen. Kamu mau aku bawakan sesuatu? Biar kubelikan," tanya Freddy.

"Tidak perlu, aku tidak butuh apapun," jawabku.

"Hm... Baiklah, kalau begitu. Kubelikan makanan kesukaanmu, ya. Aku yakin kamu pasti lapar. Tunggu aku ya, Beib," kata Freddy mencoba merayu.

"Iya, kututup teleponnya, ya," kataku sebelum menutup panggilan.

Aduh, Freddy sudah dalam perjalanan ke sini, aku harus segera merapikan buku albumnya sebelum Freddy datang. Karena terburu-buru ingin merapikan kotak yang terlanjur kubuka, bukunya malah jatuh dari pangkuanku dan terbuka di halaman depan berisi tulisan:

For my adoration, my queen, my beloved, and a part of my life. Thank you for everything you have given us while we were together.  I love you.

Album ini memang berisi tentang kenangan. Memori tentang dua orang yang saling mencintai. Dari tulisannya menunjukkan sebesar apa rasa cinta kedua insan itu.

Aku jadi teringat Ilham dan semua perhatiannya kemarin. Dia menjaga dan menghiburku, dia membuatku merasa spesial. Terlebih saat bibir kami saling bertaut di pinggir pantai pagi tadi, sesaat aku merasa melayang. Tunggu! Kenapa aku malah memikirkan Ilham dan ciumannya? Dan sekarang wajahku terasa panas, mungkin sudah memerah sejak tadi. Aku nenggeleng keras untuk mengusir bayangan kejadian itu, karena mengingatnya membuat jantungku berdebar lebih cepat.

Kupungut kembali buku album yang terjatuh dan membuka halaman kedua album tersebut. Foto sebuah pesta dengan latar pohon kelapa yang sepertinya dilakukan di pinggir pantai, serta diadakan di sore menjelang malam membuat foto itu terlihat romantis. Ditambah sepasang manusia yang berdiri dan terlihat mesra menambah keintiman foto tersebut.

Finding My RingWhere stories live. Discover now