BAB 44 (21++)

63.8K 1.6K 94
                                    

Masih menatap sang majikan dalam, tanpa sadar tangannya masih mencengkram kaos pria itu.

Ada perasaan yang membuat mereka ingin sama-sama tinggal.

Auden masih menunduk menatap gadis yang tidak cantik-cantik amat ini, tapi berhasil membuatnya betah. Ingin menahannya agar tidak pergi.

Melupakan semua masalah yang terjadi di antara mereka, hari ini hari keduanya.

Saat sudut bibirnya dikecup, Ayla beneran membayangkan jika sekarang pipinya berubah warna peach. Apa beneran seperti itu?

Mata gadis itu melotot saat sang majikan melumat bibirnya. Lidah mereka kembali bertaut dan beradu dengan basah.

Hanya dua wanita yang pernah dia cium seumur hidupnya, dan rasanya dia tidak akan puas dengan gadis di depannya. Mencium bibir amatir Ayla yang begitu pasrah membuat sisi liar dalam diri Auden membuatnya ingin mengajarkan banyak hal untuk gadis ini.

Tanpa sadar Ayla mengalungkan tangannya di leher sang majikan, kakinya sudah lembek seperti jelly dengan ciuman yang berbeda kali ini.

Ayla terduduk di ujung ranjang masih dengan mulut terbuka, matanya melirik pada sang majikan yang berjalan ke arah jendela dan mengintip ke luar.

"Di luar hujan," tutur Auden.

Masih mengatur napasnya, Ayla tak mengerti dengan dirinya dan juga pria ini. Tapi, jika memang Auden tak lagi kembali pada istrinya, apa dia juga harus bertahan? Bertahan buat apa? Tapi jika dia pergi, ke mana dia harus pergi?

Ayla mendongak saat Auden mengulurkan tangannya, gadis itu tak mengerti tapi akhirnya membiarkan tangan besar itu menggengam tangannya yang mungil.

Keduanya berdiri berhadapan, saat Auden membawa tangannya pada perutnya yang buncit dia kian tak mengerti. Di awal pria ini tak bisa menerima kehamilannya, sekarang Ayla tahu dia mulai menerima anaknya. Eden akan disayang!

Auden menciumi rahang Ayla, menurun ke leher dan berhenti saat mencapai dada sang pembantu yang makin membulat karena kehamilannya.

"Ahhh!" Ayla terpekik ketika tubuhnya tiba-tiba sudah ditarik dan terduduk di pangkuan Auden.

Mata Ayla melotot sembari menggigit bibir kuat saat merasakan sesuatu yang keras menusuk miliknya di bawah. Pria ini pasti sudah horny berat.

Dengan perlahan Auden melepaskan pakaian yang menempel di tubuh Ayla, mengecup perlahan bahu rapuh itu bergantian.

BAB FULL SENSOR⚠️⚠️⚠️⚠️.

SILAKAN BACA DI Karyakarsa NO SENSOR PERCINTAAN PANAS DI SEGALA SUDUT RUMAH BARU.

KLIK LINK DI BIO






KEJAP LAGI KITA KE SANDRA KARENA AUDEN SUDAH MENGAMBIL KEPUTUSANNYA UNTUK BERSAMA AYLA.

BAGAIMANA NASIB SANDRA?

BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU (END) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora