Sean menangis..

819 33 1
                                    

2 bulan sudah michel absen sekolah, apakah dia akan lebih lama menghilang seperti 5 bulan kemarin? Jujur, rindu ini semakin menyiksa tak melihat wajahnya.

Bayangannya selalu terngiang dipikiranku, kadang aku ga sadar sampai meneteskan airmata. Apakah aku beneran menyesal 100% yang telah mengecewakan terlebih menyakiti hatinya?

Dan yang paling berpengaruh jelaslah glova. Mimik wajahnya sering berubah, kadang senyum kadang murung. Ga tega juga melihat dia, dan aku juga meminta jordan untuk kembali duduk sebangku dengan glova biar adikku tidak tambah kesepian. Jadi? Aku kembali duduk tanpa seseorang disampingku dan aku juga masih membayangkan michel kembali duduk sebangku denganku.

Aku masih mengamati bangku kosong disampingku, berhalu kalau dia lagi menulis atau lagi mengganggu aku sedang belajar.

"sean...hey sean.." aku tersentak saat tanganju ditepuk bunga.

"eh, ya bunga?"

"astaga sean, kamu ngelamun lagi? Dari tadi kamu dipanggil bu tira loh.." aku terkejut segitu asyiknya aku berhalu hingga ga dengar dipanggulil guru.

"aku dipanggil?"

"iya loh sean.."

"seannn..!!" aku langsung berdiri.

"i..iya bu?"

"maju kamu kedepan. Cepat...!!" omelnya dan aku pun maju kedepan kelas.

"kamu kenapa sean? Sudah sering sekali kamu kayak gini. Kamu punya masalah?" aku pun menggeleng.

"kalau ga ada kenapa kayak gini trus?" aku masih bungkam karena ga mungkin menjawab karena michel.

"dijawab sean!!" bentak bu tira.

"glova.., ibu tanya sama kamu, apa abang kamu ada masalah?" kali ini bu tira bertanya sama glova.

"ga kok bu, sean ga ada masalah..mungkin dia lagi ga enak badan." jawab glo.

"huh!! Kamu ya sean..bener-bener deh."

"maaf bu.."

"kamu ibu hukum, kamu berdiri diluar depan jendela sampai jam pelajaran ibu selesai."

"baik bu.." aku menerima hukumannya karena ini ulah ku.

Sekarang aku lagi berdiri diluar kelas, seperti aku bilang bayangan michel selalu hadir dipikiran ku. Apa lagi aku teringat kita berdua pernah dihukum berdiri depan jendela ini. Saat itu aku masih sangat-sangat jutek, cuek sama dia. Mengingat itu membuat aku lagi-lagi meneteskan airmata.

"chel.., kapan kamu kembali kesekolah lagi?" lirihku menunduk.

"aku bener-bener merindukan kamu chel.." aku langsung menghapus saat bel berbunyi tanda jam bu tira berakhir.

Dan sekarang jam istirahat aku masih duduk dibangku sambil megang hp tepatnya melihat foto michel digaleri.

"sean.."

"ekh, ya jor?" aku langsung mematikan layar hpku supaya ga ketahuan sama mereka.

"ga kantin bro?"

"ga deh, aku dikelas aja.."

"bener deh bang kata guru, kamu tuh beneran berubah. Ada apa sih bang?" tanya glo.

"aku gapapa kok dek, kalau kalian mau kekantin pergi aja. Ntar kalau aku bosen nyusul kok kekantin."

"gapapa tapi keseringan melamun mulu, kekantin pun udah jarang. Jujur aja deh sean, mikir apa sih?" tanya jordan kepo. Baru aja aku mau jawab udah keduluan sama glo.

Hingga Nafas Terakhir Where stories live. Discover now