Bekal untuk Sean-ku

438 26 2
                                    

Hari inilah aku baru berani membawa bekal buat dia setelah seminggu yang lalu dapat info dari glo.

Pagi jam 5 aku udah berkutak didapur memasak nasi goreng pedas buat sean sambil bernyanyi. Ternyata aktifitasku mengganggu tidur mama.

"michel.." mama menepuk punggungku.

"ekh, mama.." jawabku sambil membalikkan nasi nya di wajan.

"masak nasi goreng? Tumben nak kamu masak begini."

"hehehe., gapapa kok ma.."

"duh, kalau kamu pengen sarapan nasi goreng bilang sama mama donk, kan bisa mama masak nak."

"aduh mama cerewet banget sih, ini juga mau aku bawa bekal kesekolah ma."

"hah! Bekal? Sejak kapan kamu mau bawa bekal nak." kaget mama.

"hehehe, sejak sekarang ma. Yesss akhirnya siap juga."

"michel, kamu beneran aneh deh nak.."

"hehehe dari dulu kaleeee michel aneh." ledekku sendiri.

"auuww.. Aish panas." ringisku udah lah kena minyak panas sekarang kena panas wajannya saat mindahkan nasi ke piring,

"nih kan, makanya mama ga setuju kamu masak, ada aja yang kena.."

"itu mah, wajar kali ma.., mama ga usah khawatir deh." terlihat mama menghela nafas.

"huuummm, harum banget nasi gorengnya..asssikkk kali ini sarapan nasi goreng." sahut abang.

"eeh...ehh.., jangan dimakan. Enak aja..." omelku sambil rebut sendok dari tangan abang.

"ekh, kenapa ga boleh abang makan?"

"ini bekal michel bang, mau bawa kesekolah...bukan untuk abang. Uhh.."

"hah? Bekal? Tumbenan dek.." sama halnya kaget kayak mama.

"ihh.., iya aku tumbenan tapi mulai sekarang aku akam bawa bekal kesekolah."

"ohhhh. Jadi ga bisa nih abang cicip sikit."

"nooooo abang...!" teriakku kesal.

"eebusyett...., iya..iya ga abang makan."

"kamu bersiap-siap lah nak, biar mama yang pindah kan nasi gorengnya ke kotak ya tapi tunggu agak dingin nasi nya biar ga basi nanti disekolah."

"oke ma.., titip nasi gorengnya ya ma. Jangan sampai dimakan abang."

"iya nak.., hey jangan lupa juga oleskan salap ditangan kamu yang kena panas tadi."

"oke ma.., michel siap-siap dulu ya." mama pun mengangguk dan aku kembali kekamar.

****

"aaaahhh....glo.." teriakku heboh sambil meluk dia.

"hahaha, padahal mah tiap hari ketemu tapi ga asyik kalau ga teriak ya chel.." balasnya.

"hahaha. Iya kak..kita dua mah terlalu heboh sih."

"kalian berdua memang lebay.." ucap sean datar.

"eh sean...hay seanku..." sapaku dengan mata genit. Dia hanya menghela nafas kuat lalu berjalan masuk kelas.

"susah amat sih tuh anak balas sapaan mu.." kesel glo.

"hehehe udahlah gapapa kok, kayak ga tahu abang kamu aja."

"malu tauk aku punya abang sombong nya minta ampun..huhhh..!" aku cuma ketawa aja.

Hingga Nafas Terakhir On viuen les histories. Descobreix ara