Ini terakhir..

814 37 2
                                    

Lagi-lagi aku sungguh sangat keras kepala, bagaimana tidak? Hari ini aku masih menyiapkan bekal buat sean padahal udah 2 kali dia menolaknya tepatnya dibuangnya.

Glova juga udah menasehati aku untuk tidak melakukan hal bodoh ini. Tapi yang namanya bucin...otaknya udah sedikit kegeser donk. Baiklah saatnya berangkat kesekolah.

"seannnku...." teriakku heboh dari atas. Hari ini aku lebih cepat sampai kesekolah, tidak seperti semalam.

"micheeelll..." pasti donk itu suara glova bukan sean. Aku pun membalas lambaian tangan glo lalu mereka berjalan menuju kelas.

"huft., kenapa sih kamu ga pernah membalas sapaan ku sean." lirihku sambil menunggu mereka depan kelas.

"hay.." sapa ku lagi ketika mereka udah sampai depan kelas.

"pagi pacar ku..." sapaku lagi dan itu membuat dia berdecak sebal, beda pula sama glo yang matanya membulat.

"hah? Pacar? Kalian pacaran?" tanyanya kaget. Aku pun mengangguk  antusias.

"hihihi, maaf ya glo belum sempat kasih tahu kamu.  Ya..kami udah seminggu pacaran." jawabku malu-malu.

"oh my god!! Serius chel? Cie..cie..akhirnya pacaran. Sean kok kamu ga cerita sama ku sih.." glo bertanya sama sean.

"ck, sahabat kamu ini udah gila.., kayak ga tahu dia aja. Ngaku-ngaku pacaran..kapan coba aku nembak dia.  Pede banget jadi orang...." ketus sean dan itu membuat glo kaget lalu menatap aku yang garuk kepala.

"satu lagi..dia udah buat malu aku sama semua orang.., ajarin sahabat kamu ini bersikap bener. Jadi cewek kegatalan banget.." ucapan sean ini membuat aku tersinggung apa lagi kalimat "kegatelan".

"ja..jadi.." ucap glob terbata lalu kembali melihat aku yang terdiam.

"iya, dia aja yang kepedean.. Dasar cewek ga tahu malu.." lanjut sean lagi, lalu berjalan masuk kelas dan dengan sengajanya dia menabrak bahuku.

"chel..., bener yang dibilang sean?" glo kembali bertanya samaku sambil menyentuh bahuku.

"hehehe.., iya..apa yang dia bilang benar. Duh.., malunya depan kamu glo.." ucapku dengan mata berlinang.

"kita masuk yok, udah bel tuh.." glo kembali mengusap bahuku sambil tersenyum. Dan kami pun masuk dalam kelas.

Sekarang tibalah jam istirahat, aku akan memberikan bekal lagi dan kali ini aku akan bermohon sama dia untuk menerima bekal ku.

Begitu sean keluar dari kelas bersama jordan dan teman lainnya, aku langsung mengambil kotaknya dari tas lalu keluar mengejar dia sebelum jauh.

"sean...." aku memanggil dia cukup kuat dan langkah dia beserta temannya pun terhenti.

Aku pun langsung berlari mendekati dia. Namun tiba-tiba langkahku oleng  hingga aku hampir terjatuh namun tertolong karena sean refleks nangkap badanku tepat depannya.

"aaaahhh.." teriakku ku kaget.

"michel.." ucap jordan dan lainnya tapi tidak dengan sean.

"hufth.., hampir aja kamu jatuh chel.  Astaga..untung ada sean." lanjut jordan, aku pun kembali membenarkan posisiku.

"maaf sean.., kamu gapapakan sayang?" tanyaku sambil perhatikan badannya.

"ck, yang perlu ditanya itu kamu chel bukan sean. Dia mah gapapa keles.." omel jordan.

"hehehe. Tapi kan dia pasti keberatan nahan badanku." aku kembali menatap sean yang hanya menatapku datar.

"hm.., sekali lagi makasih ya sean udah nolong aku." lagi-lagi dia bukannya menjawab malah berbalik badan melanjutkan langkahnya tapi langsung aku tahan tangannya.

Hingga Nafas Terakhir Where stories live. Discover now