Sakit Hati

572 31 4
                                    

Hari ini aku kembali bermain lagi kerumah glova tadinya aku ga mau tapi kalau aku nolak bisa-bisa glova sedih dan curiga sama ku. Tapi aku minta sama dia cuma bisa 2 jam aja dengan alasan aku mau jamput saudara dibandara.

"innyel..?" sapa mamanya dengan wajah kaget.

"hehehe, halo tante..kita ketemu lagi." balasku sopan.

"kamu tahu chel, mama ku tuh udah kangen sama kamu,hampir tiap hari nanya kapan pacar sean kerumah lagi." ucap glo dan pipiku langsung memanas saat disebut pacar sean.

"hehehe,  sekarang aku udah datang kan tante. Maaf ya tante aku udah lama ga kesini." mamanya langsung mengusap sayang pipiku dengan senyum.

"yaudah yuk kita masuk.., mama udah masak loh sebenarnya buat kamu."

"oh ya, wahh..ga sabar makan masakan tante. Makasih tante udah masak buat michel." mamanya pun terkikik dan kami langsung ke dapur.

"gimana chel,  enak kan masakan mama ku? Masih sama kan rasanya?"

"humm.., enak banget..masakan mama mertua selalu enak..yummy.."

"mama mertua..mama mertua..nikah aja belum." omel glo, aku dan mamanya pun tertawa.

"aduh sumpah enak banget,  aku mau nambah boleh ga?"

"yayaya..innyel.."

"kata mama iya michel, ayo tambah lagi." glo menjelaskan.

"serius tante?" sambil natap mamanya dan mamnya pun mengangguk senang.

"yes...mampus lah situ perut, buncit pun jadi.." bayangkan aku udah tambah 3 kali.

Setelah makan siang, aku dan glo masuk kekamar apa lagi kalau bukan nonton drakor meski cuma 1 episode aja karena waktuku ga banyak.

"glo, aku kebawah dulu ya buat sirup lagi, udah habis tuh.."

"oh oke chel, jangan lama-lama ya." aku pun mengangguk lalu keluar dari kamarnya.

Saat aku lagi buat sirup, aku menyium bau tak sedap dari hidungku. Oh my god, aku langsung mengambil tisu.

"aduh..., kenapa keluar lagi sih darahnya." keselku yang masih tetap hapus darahnya.

"tenang chel..tenang..jangan panik dulu, okey..." aku berusaha tetap tenag sambil mengangkat wajahku biar darah berhenti.

"huft.., berhenti juga darahnya. Oke lanjut lagi buat sirupnya."

"tadaaa..waktunya kembali ke kamar." saat aku berbalik langkah langsung terhenti saat melihat sean berdiri dekat meja dapur.

"se..sean.." gugupku, dia semakin mendekatiku.

"masih berani kau datang kerumah ku hem?" geramnya.

"ak..aku..aku diajak gl.._"

"jangan beralasan kau, bisa-bisa kau ga merasa malu, ga merasa bersalah hah?" sentaknya, aku cuma menelan ludah aja.

"5 bulan kau menghilang dari semua orang, dan membuat orang menyalahkan ku, membuat glo menangis karena kau, membuat mama ku mencari dirimu." mataku memanas, terlihat sean memendam kecewa dan marah padaku.

"andai kamu tahu kebenarannya sean." batinku sedih.

"lalu sesuka hati kamu kembali kesekolah tanpa merasa bersalah, dan sekarang beraninya kamu masuk lagi kerumah ku tanpa malunya. Setelah semuanya kau buat panik. Ada otak ga sih kau hah?"

"ma..maaf sean..aku..minta maaf.."

"halah basi..., sekarang aku minta kamu keluar dari rumahku." ucapan tegasnya membuat aku syok.

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang