Michel takkan menyerah

528 33 0
                                    

Hay gaes.., ku kembali lagi...😂😅😘
Mari kita lanjutkan yok.., tapi jangan lupa donk vote dan comentanya biar tambah semangat..😊😉😘

****

Sebulan lebih aku sekolah disini, semua masih sama aja eh maksudku sean nya masih sama aja seperti awal ketemu. Sean susah bener sih ditaklukkan.

Okey, meski begitu aku takkan pernah nyerah apa  lagi berhenti usik hidupnya. Hihihi.., michel harus bisa taklukkan dia.

"sean..." hebohku seperti biasa dipagi hari.

"ga bosan apa teriak kayak gini hah?" sengggaknya sambil natap aku horor dan aku cuma geleng sambil tersenyum manis.

"astaga..., glova." dia memanggil kembarannya.

"apa sean?"

"singkirkan sahabat mu ini dari hadapanku." kata-kata menyakitkan udah terbiasa bagiku meski tetap kecewa sih.

"singkirkan bagaimana sean? Michel sebangku mu, otomatis dia selalu dekat mu." glova bela aku.

"arrghh.., sama aja kalian dua. Minggir..!! Aku mau duduk." keselnya sambil menggeser bahuku lalu dia duduk dibangkunya.

"jangan marah-marah dulu bang, tambah tua tauk.." ledek glova dan pastinya sean menatap dia horor.

"hihihihi.." aku cekikikan lihat ekspresi wajahnya.

"kamu jangan gitu akh sama adeknya.." aku beranikan diri mengusap kepalanya.

"apaan sih, ga usah sentuh-sentuh." dia menghempaskan tanganku dari kepalanya.

"tapi aku suka sean.."

"bodoh amat!!" balasnya jutek sambil ambil buku dari tasnya.

Ga lama bel berbunyi tanda jam pelajaran akan dimulai, kita pun mulai tertib sambil menunggu guru masuk kekelas.

Hari ini aku sangat menikmati pelajarannya dan ini tidak seperi biasanya, aku fokus mengamati gurunya mengajar depan kelas.

Hingga saat guru bertanya aku langsung angkat tangan untuk menjawab pertanyaan gurunya,aku pun tersenyum saat guru bertepuk tangan karena jawabanku bener. Bahkan teman lainnya juga tepuk tangan.

"waww..., michel hebat ya." sahut glova. Aku cuma senyum angkat jempol.

"michel, kapan-kapan ajarin aku ya." sambung teman depan kursiku.

"boleh.., ntar kita belajar bersama ya." balasku dia pun tersenyum angguk.

Dan kita pun kembali fokus mengamati gurunya mengajar.

"ck, baru segitu aja udah merasa hebat."

"sean.., kamu ngomong sama aku ya?" tanyaku dengan mata berbinar.

"iya, aky ngomong sama kanebo. Puas!"

"ihh. Sean..." keselku sambil pukul lengannya.

"aku pintar kan sean?" tanyaku dengan pedenya.

"halah, cuma segitu doank.., pertanyaan itu mah gampang."dengan nada sombongnya.

Hingga Nafas Terakhir Where stories live. Discover now