Dihukum lagi

454 26 0
                                    

Aku udah pernah bilangkan kalau aku ga akan berhenti dekatin dia biarpun dia udah marahi aku sampai bentak-bentak dan aku masih tetap seperti biasa.

Aku tersenyum saat sosok itu berjalan dilapangan sekolah bersama kembarannya.

"seaaaannnnn...hay.." teriakku sambil melambai tangan, langkahnya terhenti sebentar tanpa melihat aku diatas sini kemudian dia kembali berjalan.

"uuuuhhhh.." aku disorak sama teman disekitarku, aku menelan ludah saat dia mengabaikan teriakanku terlebih betapa malunya aku sama mereka.

"makanya jangan ganjen banget jadi cewek.." ledek mereka.

"tahu diri donk chel, semalam aja udah dibentak sean diperpus masih aja kamu dekatin." lanjut mereka.

"masalah sama mu hem?" jawabku menantang sambil bersedekap tangan.

"bener-bener cewek gila kau chel.."

"ya suka-suka aku lah mau gila kek..ga ada urusan mu." ketusku.

"michelll.." suara teriakan heboh itu membuat aku tersentak dan menoleh kebelakang.

"glova...aahh.." aku pun membalas dengan teriak sambil peluk dia.

"seann.." lirihku saat melihat dia depan mataku dan lagi-lagi dia mengabaikan ku dengan berjalan masuk kelas.

"bang..., kamu dipanggil michel loh.." ucap glo sambil lepaskan pelukan kita. Lagi-lagi sean menatap tajam aku dan glo lalu masuk kelas.

"yaudah kita masuk kelas aja yok glo.., bentar lagi bel berbunyi."

"huft.., yaudah yok chel.." kami pun masuk kekelas.

Bel telah berbunyi dan guru pun udah masuk kedalam kelas dan sekarang kita akan mulai belajar seperti biasa tapi sebelumnya kita disuruh kumpulkan tugas.

Aku melirik sean, ingin tahu apakah dia mengerjakan tugas belajar kita karena aku tidak mengerjakannya karena udah ga mood dari semalam akibat marahan dan bentakan sean.

Sean masih diam aja,  petanda dia juga ga kerjakan tugasnya. Sepertinya kita akan dihukum guru lagi nih.

"huftt.., kalau iya dihukum dibawah terik matahari lagi semoga aku ga pingsan lagi." batinku khawatir.

"sean..michel..tugas kalian mana? Yang lain udah kumpul." tanya gurunya.

"se..sean.., gimana nih." ucapku pelan padanya tapi dia ga menjawab.

"Michel...sean.., tugas kalian mana?" tanya gurunya lagi.

Aku tersentak saat sean bangkit berdiri aku pun langsung bergeser, sean berjalan dengan tangan kosong kedepan kelas dan mau ga mau aku pun ikutan berjalan kedepan kelas.

"tugas kita ketinggalan bu.." jawabnya dan aku cuma nunduk aja.

"ketinggalan? Pasti michel lagi yang buat ketinggalan ya?" tanya gurunya sambil natap aku saat aku menatap sean.

"ga bu, tugasnya ketinggalan dirumah sean." aku terharu karena dia masih membela aku.

"huh, kalian berdua ini bener-bener ya.., dan seperti biasa kalian dihukum." terlihat sean mengangguk.

"tapi mohon jangan hukum dibawah terik matahari lagi bu,nanti michel pingsan lagi." aku semakin terharu sama ucapan sean.

"kamu khawatir sama ku sean? Kalau iya, terimakasih karena udah peduli." batinku senyum.

"baikah kalian berdiri diluar, didepan jendela kelas dan angkat satu kaki kalian, kalau ibu lihat salah satu kaki kalian menyentuh lantai dengan dua kaki, hukuman ditambah. Mengerti?"

Hingga Nafas Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang