Missing (PavelDome)

2.2K 148 43
                                    

Pavel Pov

Hangat suasana cafe menyapaku yang baru saja tiba. Sedikit mengibas rambut yang basah karena tersiram gerimis, mataku mulai memindai. Menelusur lewat pandang seseorang yang katanya sudah di sini menungguku.

Ah, itu dia. Si pemuda berkemeja cokelat yang duduk di tengah ruangan. Dengan segera kudekati dia sambil mengeratkan pegangan pada gitar di pelukanku.

"Hai, maaf menunggu lama." Ujarku setelah menarik kursi di hadapannya.

Dia mendongak, sekedar menyapaku. "Tak masalah. Aku juga baru tiba."

Di hadapanku sudah tersedia secangkir latte sesuai seleraku, pasti ulahnya.

"Takaran biasa kan?" Tanyaku melirik cangkir memastikan.

"Iya. Manisnya tipis."

"Ingatanmu bagus ternyata."

"Lalu apa yang ingin kau bicarakan, Joong?" Aku mulai mengarah ke obrolan serius kami.

Joong menyesap isi cangkirnya sebelum memulai. "Akhir minggu ini kita dapat job di West Hotel, kau bisa?"

Aku berpikir sejenak. "Sabtu atau minggu?"

"Minggu."

"Sepertinya bisa. Kalau sabtu aku punya job di sini. Sudah dapat DP juga."

"Baguslah kalau begitu. Oh ya client minta pakai piano."

"Piano? Acara apa sebenarnya?"

"Pernikahan. Mereka ingin kesan romantis dan formal lewat lagu-lagu akustik piano."

"Berarti kau yang main piano, aku yang menyanyi?"

"Tepat." Joong nampak menjentikkan jarinya.

"Urusan jas biar Nai yang menguruskan. Yang penting minggu pagi kau siap di apartmentku dulu. Bagaimana?"

"Ok."






....





Author Pov

Hari yang dimaksud akhirnya tiba. Dengan setelan jas formal Pavel bersiap di ballroom hotel bersama dengan Joong sekedar melakukan checksound sebelum acara dimulai.

"Lagu pertama Beautiful in White saja ya?" Usul Pavel setelah melihat list lagu mereka.

"Kufikir juga begitu." Saut Joong.

Para tamu mulai berdatangan mengisi kursi-kursi kosong yang terbalut satin putih. Sebagian terlebih dahulu mengambil foto di area yang disediakan sebelum mempelai yang ditunggu datang.

"Minta contoh undangannya, Joong. Biar tak salah nanti saat menyapa dan mengucapkan selamat pada pengantinnya." Pavel menitah Joong.

"Sebentar kumintakan pada panitianya."

Biasanya kertas udangan digunakan para MC atau pengisi acara untuk 'mencontek' agar mereka tak salah dalam mengucap nama lengkap kedua mempelai atau nama orang tua mereka.

Joong datang dengan langkah tergesanya. "Ini, pegang. Bersiaplah mempelainya sebentar lagi masuk." Lalu bersiap di posisinya di balik piano.

Pavel mengangguk. Menerima undangan berwarna maroon itu tanpa sempat membukanya terlebih dahulu.

Pintu utama terbuka. Suara denting piano Joong mulai terdengar. Kedua mempelai masuk dengan diiringi dua anak kecil yang menebar bunga di sepanjang karpet merah.

Harusnya Pavel memulai lagunya. Beautiful in White, seperti yabg sudah mereka sepakati. Namun sayangnya pria tampan itu malah diam. Matanya tak lepas memandang lelaki manis yang yang tak asing baginya.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Where stories live. Discover now