Sky : Papa's Angry (PavelDome)

2.6K 241 40
                                    

Dome Pov

Saat ini aku, Sky dan papanya Sky sedang di mobil dalam perjalanan pulang. Kami baru saja mengajak Sky bersenang-senang seharian di Line Village.

Sudah lewat sebulan lebih dari pers confrence yang dilakukan Pavel dan mantan agency-nya tentang keberadaan Sky serta status hubungan kami

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah lewat sebulan lebih dari pers confrence yang dilakukan Pavel dan mantan agency-nya tentang keberadaan Sky serta status hubungan kami. Banyak yang mendukung, tapi tak sedikit pula yang menyayangkan keputusan Pavel, bahkan sempat membullyku.

Tapi untungnya semua perlahan menerima keadaan kami. Bahkan sekarang banyak yang mengidolakan Sky karena keimutannya.

Pavel sudah mulai bekerja di perusahaan papanya sejak sebulan yang lalu. Mulai dari awal sebagai staff biasa.

"Besok ayah dan ibuku pulang katanya." Pavel berkata setelah membaca pesan yang dikirim ibunya.

Aku mengangguk. "Kita kesana atau..?"

"Akhir pekan saja. Biar bisa seharian kita di sana. Setelah ini juga sepertinya mereka akan lama di Bangkok." Potong Pavel yang masih menyetir.

"Sky tidur?" Tanya Pavel. Aku melirik anakku yang ada di kursi belakang kami.

"Tidak. Biasa." Jawabku.

Pavel berdecak. Menengokkan kepalanya sejenak ke belakang ketika lampu jalanan menyala merah. Membuktikan ucapanku sebelumnya.

"Sky, berhenti bermain handphone

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sky, berhenti bermain handphone." Ucap suamiku datar.

Tak ada respon tentu saja. Lihat saja kedua telinga Sky yang disumpal rapat.

Pavel kembali menghadap ke depan. Lampu sudah hijau dan mobil kami harus kembali melaju.

"Mulai nanti malam jangan lagi berikan handphone padanya. Bisa kecanduan dia." Dia berkata padaku tanpa sekedar melirik.

"Siapa yang dulu mengajarinya membuka handphone? Lagi pula dari awal aku sudah melarangnya kan?" Nadaku mulai tak suka pada ucapan Pavel.

"Bukan saatnya adu argumen, ma. Ini salah kita berdua."

Setelahnya tak ada lagi pembicaraan di antra kami. Pavel yang fokus ke jalan, Sky yang tak lepas dari layar handphone-nya dan aku yang memandang keluar jendela sambil sesekali mengecek anakku di belakang. Takut dia ketiduran.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Where stories live. Discover now