Kita (TayNew)

1.4K 134 47
                                    

Author (Pov)

Deru suara mesin Honda Blade oranye memecah senyap pagi hari di jalanan Malioboro. Tay yang memegang kendali di bagian kemudi membonceng New, sang pujaan hati dengan tujuan arah alun-alun selatan demi semangkuk bubur ayam untuk sarapan.

Di tengah dingin yang masih merayap, kedua lengan New terulur. Jemarinya disatukan di kantung depan hoodie maroon milik Tay sekedar mencari kehangatan. Tay sendiri tersenyum tampan. Lewat kilas kaca spion di bagian depan, memperhatikan ekspresi lucu laki-laki manis di belakangnya.

Motor bebek Tay berhenti tepat di selasar trotoar dekat warung tenda bubur ayam milik Pak Marno yang sudah jadi langganan.

"Kaya biasa ya, Pak." Pesan New lalu menyusul Tay yang sudah lebih dulu mencari bangku.

Pak Marno mengacungkan jempol kanannya tanda mengerti. Sepasang kekasih itu memang tak sekali dua kali datang sarapan di warung buburnya. Jadi tak heran kalau ia sudah hafal di luar kepala, bahkan sampai pantangan-pantangannya.

Sambil menunggu New mengambil setusuk sate telur puyuh yang berisi empat buah telur satu tusuknya. Memakannya sendiri lalu menyuapkannya pula pada mulut sang kekasih. Tay tak menolak tentu saja. Malu? Toh pagi itu mereka masih jadi pelanggan pertama dan belum ada yang lainnya.

"Monggo, Mas."

Tak lama dua mangkuk bubur ayam dan dua gelas teh tawar panas siap di hadapan mereka. Mangkuk tanpa daun bawang jadi milik New, sedangkan  mangkuk tanpa kecap manis jadi milik Tay.

"Weekend ini kamu udah ada acara?" Tay memulai obrolan di tengah suapan.

New menggeleng. "Kenapa?"

"Ikut aku, yuk. Ke Pekalongan."

"Uhukk.."

"Minum, New. Makannya pelan-pelan aja." Panik Tay sambil memberikan gelas minum sang pujaan.

Butuh beberapa detik untuk New minum dan kembali menormalkan deru nafasnya.

"Lagian kamu bikin kaget aja. Ngapain aku ikut kamu pulang kampung?"

Tay tersenyum seadanya. "Ya ketemu Ibu. Biar Ibu kenal calon mantunya."

New diam tak menanggapi. Fokusnya dibawa pada bubur di hadapan, meski pikirannya tengah jauh melayang entah kemana.

Hubungannya dengan Tay memang sudah terjalin lama. Hampir tiga tahun sejak mereka sama-sama jadi mahasiswa di Jogja, di universitas dan fakultas yang sama. Namun begitu belum ada dari kedua belah pihak keluarga yang mereka beri tahu. Bukan karena menunggu waktu, tapi keduanya penuh berselimut ragu.

"Hei, kok ngelamun." Tegur Tay.

New kembali mendongak. "Kamu naik bus?"

"Nggak, mau motoran aja. Ikut, ya." Ajaknya lagi.

Tay bukannya tak tahu, ia sadar kekasihnya tengah memikirkan tentang berbagai pertimbangan. Jemari putih di atas meja diraih untuk digenggam.

"Ada aku. Nggak ada alasan buat kamu untuk takut." Suaranya lembut. Tatapannya menyorot penuh kasih sayang.

New tersenyum kecut. Kepalanya mengangguk lemah dengan dorongan tatapan sang kekasih.








....










Perjalanan dari Jogja ke Pekalongan membutuhkan waktu kurang lebih empat jam dengan kendaraan motor. New dan Tay berangkat dari kos-kosan New sabtu pagi selepas sarapan.  Hanya sekali mereka berhenti di pom bensin untuk istirahat, mereka sampai di kota Pekalongan hampir menjelang siang.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Where stories live. Discover now