Mudah Saja (Peraya)

2.1K 217 97
                                    

Ini sequel dari Chapter Bulan Dikekang Malam. Yang belum baca atau lupa, baca dulu deh mending biar paham.

Play multi media, please !




Tuhan, aku berjalan menyusuri malam
Setelah patah hatiku
Aku berdo'a semoga saja ini terbaik untuknya

Krist menyeret langkah kakinya di tengah gelap dan dinginnya malam. Tak ada tujuan pasti kemana arah yang ditujunya. Dalam otaknya hanya terfikir untuk secepatnya pergi dari rumah mereka (dulu) agar esok tak harus lagi bertemu mantan suaminya.

Air mata yang tadi siang sempat ditahannya akhirnya tumpah ruah menganak sungai mengaliri pipi.

"Hiks.. P'Sing, ini sakit. Sangat sakit." Tangannya meremas kuat dada kiri dimana hati lebamnya bersemayam.

Flashback

"P'.. kau sudah bisa menerima Apple sebagai istrimu kan?" Tanya Krist yang berbaring di dada Singto malam itu.

"Sekedar menerima kan? Kurasa bisa. Hanya demi keinginan kita." Jawab Singto mengelus kepala sang istri.

"Apa kau yakin tak akan jatuh cinta padanya? Dia cantik lho.." goda Krist.

Singto tertawa mendengarnya. "Tak akan, sayang. Hatiku sudah kau miliki sepenuhnya. Tak ada tempat untuk orang lain, termasuk Apple."

End of flashback

Krist masih sangat ingat yang dikatakan Singto malam itu. Entah jujur ataupun sudah berupa dusta, Krist sudah tak mau lagi peduli.

....

Dia bilang, "Kau harus bisa seperti aku. Yang sudah biarlah sudah."

Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja cintamu seperti cintaku

Kling..

Telfon masuk.

Ada perasaan enggan mengangkat saat tahu nama siapa yang menghiasi layar. Tapi Krist tak bisa jadi pecundang. Dia harus terlihat tegar, kan? Meski hanya kelihatannya.

"Halo?"

'Krist, apa flashdisk merah milikku ada di meja kamar? Di dalamnya ada file perusahaan.'

Rasanya sangat kelu hanya untuk menjawabnya saja. Suara di seberang telfon hanya menambah lebar lukanya yang sudah menganga.

"Tak tahu P'Sing, nanti coba kucarikan." Bohong tentu saja. Karena Krist sudah tak ada lagi di rumah mereka yang terlalu banyak menyimpan kenangan.

'Baik. Besok aku ke sana sekalian mengambil barang-barangku yang lain.'

"Iya."

Mati. Setelah itu Krist mematikan sepihak sambungan telfon mereka. Si manis hanya tak mau Singto mendengar isakannya walau hanya sedetik.

....

Selang waktu berjalan
Kau kembali datang tanyakan keadaanku
Kubilang "Kau tak berhak tanyakan hidupku. Membuatku semakin terluka."

Lima tahun semua berlalu begitu saja. Krist berubah jadi sosok yang lebih kuat lewat luka-lukanya.

Membuka toko buku kecil di pinggiran kota, adalah caranya bertahan hidup. Menjauh dari kehidupan awalnya yang selalu dipenuhi hal tentang Singto.

"Permisi, di sini apakah ada buku anak dari Enid Blyton?" Tanya suara seorang lelaki pada Krist yang sedang menunduk membersihkan mesin kasir.

"Ada, tuan. Kami punya 'The Little Brown Bear', 'The Greedy Rabbit' dan 'A Hole in..." Ucapannya terhenti saatmendongak penatap sang penanya.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Where stories live. Discover now