Healing (??????)

2K 146 70
                                    

Sambil puter videonya ya..

Someone Pov

Deru suara laju kereta yang melaju tetap mengisi penuh ruang dengarku siang itu. Peduli setan dengan riuh para penumpang lain yang saling bersaut penuh ribut. Satu orang yang kini menarik perhatianku penuh adalah sosok anak laki-laki tiga tahun dalam dekapanku.

Anak itu tertidur, menampakkan wajah polos tanpa titik dosanya. Tiap kuusap punggungnya berharap lelapnya tetap terjaga, ada gelenyar luka menyayat lara di dalam rongga dada.

"Ma.." tepat dia terbangun, tepat saat tujuanku di depan mata. Yogyakarta.

"Ayo bangun, sayang. Kita sudah sampai satasiun." Ajakku.

Dia tampak menguletkan badan. Mata bulatnya menatapku sambil berkedip lucu. Tangannya merentang minta digendong.

Dengan senyum terpancar, aku membawanya dalam gendongan. Mengajaknya turun dari kereta sambil punggungku menahan beban tas ransel penuh keperluan kami berdua.

Tepat di dekat pintu keluar stasiun, kami duduk sejenak melepas lelah.

"Ma, haus." Ucapnya.

Aku menoleh. "Wayo haus?"

"Iya. Mau minum jus jeruk."

"Ok. Mama belikan sebentar. Wayo duduk di sini dulu, jaga tas mama, Ok?"

"Ok ma!!"

Sebenarnya tak tega meninggalkannya sendiri. Tapi mau bagaimana lagi. Kami hanya berdua sekarang, tak ada yang bisa kami mintai bantuan.

Setelah mendapatkan apa yang Wayo inginkan ditambah beberapa bungkus snack, aku kembali menuju tempatku meninggalkan anakku tadi.

Tapi dia tak ada. Anakku tak ada. Hanya menyisakan tas ransel yang tadi kutinggalkan di sebelahnya. Kemana dia?

Dengan kalut mataku mengedar mencari sosok kecil itu.

"Wayo !! Wayo !! Kau dimana nak?"

Berulang kali namanya kusebut keras berharap akan ada sautan. Tapi nihil.

"Wayo !! Wayo !!" Lagi dan lagi. Air mata sudah tak bisa terbendung. Haruskah aku kehilangan lagi?

"Mama !!" Suara teriakan itu membuatku menoleh.

Dia, anakku ada di gendongan seorang pria yang tersenyum ramah.

"Mama.." kini Wayo turun dan menubrukkan badannya dalam pelukanku.

"Wayo dari mana saja, nak? Mama khawatir."

"Aku barusan cari mama. Wayo bosan menunggu." Adunya.

"Aku menemukannya berjalan-jalan sendirian, katanya mencari mama." Si pria yang kini menjelaskan.

"Ah, terimakasih banyak. Wayo sudah merepotkan anda."

"Tidak, kok. Dia lucu, aku malah suka."

Aku tersenyum tak enak hati pada si pria.

"Mudik atau liburan?" Tanyanya.

"Liburan. Aku dari Jakarta." Jawabku.

Dia tersenyum. "Ah, kebetulan. Aku juga dari Jakarta dan ingin liburan. Sudah menentukan tempat tujuan?"

Aku menggeleng. "Belum. Kami dadakan saja pergi kemari."

"Kalau begitu ikut aku menginap saja. Aku punya tujuan penginapan murah tapi berkualitas di dekat Malioboro. Bagaimana?"

Sepertinya dia bukan orang jahat. Tak salah kan kalau kuterima tawaran baiknya?

"Tak merepotkanmu kan?" Aku memastikan.

ONESHOT (Random Couple) (bxb)Where stories live. Discover now