28

9.5K 1.1K 45
                                    

‍Karena hari ini hari Minggu, jadwal piket mereka lakukan bersama. Setelah memilih apa yang akan dilakukan dengan gunting batu kertas, akhirnya Renjun, Jisung, Ryujin bertugas membersihkan rumah, Chenle, Chaeryeong, Yeji bertugas menyiapkan peralatan makan, Jeno dan Yuna bertugas mencuci piring, dan yang terakhir Jaemin dan Lia yang memasak.

Seperti saat ini Jaemin dan Lia masih berkutat di dapur, entah yang lainnya itu pergi kemana. Tapi ada Chenle, Chaeryeong, dan Yeji yang menyiapkan meja makan.

Mereka berdua, Jaemin dan Lia memilih menu sarapan pagi ini dengan makanan yang sehat. Itu juga keinginan dari Lia sendiri, jadi Jaemin harus menurutinya.

"Jaemin-ah, kau rebus dulu airnya, aku akan memotong sayurnya" -Lia

Setelah persetujuan kemarin, mereka memanggil satu sama lain dengan sapaan akrab. Sudah dilihat tidak ada kecanggungan lagi diantara mereka.

Jaemin menuruti apa kata Lia, dia mengisi airnya lalu merebusnya di atas kompor. Jaemin berulang kali menekan tombol power untuk menghidupkan kompor, tapi tetap saja tidak bisa.

Lalu ia mengambil tisu di meja makan lalu membersihkan tombol tersebut agar bisa ditekan. Tapi, tetap saja tidak bisa.

"Ada apa?" -Lia

Lia menyadari kompornya tidak mau menyala, Lia menyuruh Jaemin menjauh dan ia mencoba menekan-nekan tombol itu. Tapi tetap saja tidak bisa.

"Kenapa tidak mau menyala" -Lia

"Gunakan pematik saja. Aku akan mencarinya" -Jaemin

Jaemin mencari-cari pematik di lemari yang ada dibawah, dan akhirnya ia menemukannya.

Ia menyalakan pematik itu, dan berhasil. Kompor mau menyala.

"Akhirnya.." -Jaemin

"Sambil menunggu air matang, kau buat salad bayam" -Lia

"Ottokhe??" -Jaemin

"Kau campuri bayam dengan garam dan minyak wijen, tambahkan sedikit kecap asin" -Lia

Jaemin mengangguk, lalu ia menuju ke lemari es dan mengambil sayuran bernama bayam. Sebelumnya ia mencuci dulu bayam itu lalu ia masukkan dalam mangkok bening. Sesuai ucapan Lia, ia memasukkan garam, minyak wijen, dan sedikit kecap asin.

"Setelah itu?!" -Jaemin

Jaemin sedikit meninggikan nada bicaranya karena jaraknya cukup jauh dari Lia.

"Kau campur saja, sampai bayamnya terasa asin!" -Lia

Jaemin mengambil sarung tangan yang terbuat dari plastik dan mulai mengaduk-aduk itu, ia juga sedikit merematnya agar bumbunya terasa di daunnya.

Beberapa menit ia mencampur, akhirnya selesai. Ia mencicipi salad bayam yang sudah ia buat tadi.

"Masitta" -Jaemin

"Selesai, Lia! Lalu diapakan?!" -Jaemin

"Kau tutup saja dengan plastik atau apalah, biar lebih meresap lagi bumbunya!" -Lia

Jaemin mengambil plastik dan karet gelang. Lalu ia tutupi bayam itu dengan plastik lalu mengaretinya.

"Sudah" -Jaemin

Jaemin kembali untuk mengecek airnya sudah mendidih atau belum. Ternyata masih belum. Ia melihat Lia juga masih sibuk memotongi beberapa sayur.

Sambil menunggu ia mengecek ponselnya yang ia bawa juga ke dapur tapi ia taruh di atas meja dapur. Dia hanya menghidupkannya lalu mematikannya lagi, saat ia ingin berbalik lagi Jaemin mendengar suara rintihan.

"Argh!" -Lia

Dengan cepat ia berjalan ke Lia. Jaemin dapat melihat jari Lia yang berdarah. Jaemin yang sedikit takut akan hal yang berbau darah ia bingung harus melakukan apa.

Lia berusaha menghilangkan darah itu dengan celemek yang ia pakai, dengan cepat Jaemin menahannya. Dia menarik jari Lia yang berdarah itu menuju tempat cuci piring.

Dia membasuh darah Lia yang terus keluar dengan telaten meskipun sedikit takut.

"Aw! Sshh.." -Lia

Jaemin tak sengaja menekan luka Lia agar darah itu cepat habis tapi malah membuat Lia meringis kesakitan.

"Kenapa bisa begini, Lia-ya?" -Jaemin

Jaemin dengan lembut menghilangkan sisa darah yang masih keluar dari jari Lia.

"Saat memotong sayur tak sengaja aku malah menyayat jari ku sendiri, shh" -Lia

Karena merasa perih lukanya terkena air ia menarik jarinya dan memasukkannya kedalam mulut lalu menyesap jarinya sendiri.

"Yak, paboya! Jorok! Itu kotor" -Jaemin

Jaemin menarik kembali jari mungil Lia dari mulutnya, meski merasa jijik karena dijari Lia masih ada savila milik Lia, tapi dengan telaten Jaemin mencucinya kembali.

"Sudah bersih. Jangan diulum lagi jarinya, aku akan membawakan obatnya dulu" -Jaemin

Jaemin berlari menuju kotak obat-obatan yang tak jauh dari dapur, lalu ia mengambil obat merah, kapas, dan plaster. Jaemin kembali kearah Lia yang baru saja berteriak memanggilnya.

"Jaemin-ah! Jariku berdarah lagi!!" -Lia

Jaemin memberikan obat merah pada jari Lia yang terluka dan membuat Lia meringis.

"Aish, aw aw! Sshhh..." -Lia

"Tahan dulu sebentar" -Jaemin

Jaemin memberi kapas pada luka Lia yang sudah terlebih dahulu diobati merah lalu ia memplaster luka Lia. Sebelum ia memberi kapas dan juga plaster, Jaemin sempat meniup luka Lia agar obat merah itu cepat mengering.

"Sudah" -Jaemin

"Gomawo..." -Lia

"Lain kali hati-hati saat memegang benda tajam, jika tidak hati-hati ini akibatnya" -Jaemin

Mendengar Jaemin menasehatinya malah Lia mencibir.

"Ya mana aku tahu akan terjadi" -Lia

"AAWW!!" -Lia

"Makanya hati-hati" -Jaemin

Jaemin menekan luka Lia dan membuat Lia meringis kesakitan.

"Sakit tahu!!" -Lia

"Hey, kenapa kalian ribut-ribut sih? Lihat itu, airnya sudah mendidih sampai tinggal setengah" -Yeji

Yeji yang mendengar suara ribut di dapur ia langsung mengeceknya dan pertama yang ia lihat adalah panci dengan air mendidih yang tinggal separuhnya, lalu ia melihat Jaemin dan Lia malah berdiri jauh dari depan kompor.

Dengan cepat Lia mematikan kompornya, dan beruntung tombol off masih bisa ditekan, tidak seperti tombol on/power.

"Hehe, mian Yeji-ya" -Lia

🏠✅🏠✅🏠

IDOL FREE || NCT DREAM X ITZY ✓ [SUDAH TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon