109

4.2K 723 301
                                    

‍‍‍‍‍‍‍Benar apa yang dipikirkan Ryujin kemarin. Yeji dan lainnya marah padanya setelah menceritakan semua yang terjadi tadi malam. Tapi Yeji dan lainnya bukan marah pada Ryujin dan Jaemin, mereka sangat kesal dengan orang yang mencelakakan Jaemin dan membuat dirinya terbawa emosi.

Tapi pada akhirnya kemarin, Yeji dan Jeno meminta maaf karena telah membuat mereka berdua keluar hanya untuk membelikan taruhan mereka. Dan setelah Ryujin menceritakan punggung Jaemin, mereka langsung menelpon dokter dan Jaemin mendapat perawatan, beruntung punggung Jaemin tidak sampai patah tulang. Awalnya Jaemin menyuruh Ryujin untuk tidak mengatakannya, karena Jaemin tak ingin membuat yang lainnya khawatir juga.

Keadaan Ryujin kini pun tidak bisa dibilang baik. Fisiknya tak apa-apa, namun pikirannya dan hatinya masih sakit akan kejadian kemarin malam.

Apakah Ryujin sangat keterlaluan?

Apakah Ryujin segenit itu?

Apakah candaan Ryujin sangat berlebihan?

Apakah Ryujin penyebab semua ini?

Memikirkan hal itu membuat Ryujin ingin menangis lagi. Ia ingin memasuki kamarnya, agar semua orang tidak tahu jika Ryujin menangis.

Saat Ryujin hendak memegang knop pintu kamarnya, pemuda Park yang baru saja memasuki zona dewasa lewat di depannya.

"Park Jisung" -Ryujin

"Wae?" -Jisung

Jisung menyahut tanpa menolehkan kepalanya karena ia sibuk dengan ponselnya.

"Mianhe" -Ryujin

Jisung langsung menoleh kearah Ryujin dan menaikkan alisnya. Tumben Ryujin minta maaf. Biasanya Ryujin ogah-ogahan meminta maaf pada Jisung setelah bertarung.

"Mwo?" -Jisung

"Maafkan aku jika aku sering menyakitimu" -Ryujin

Jisung bingung apa yang dimaksud Ryujin. Raut wajahnya terlihat sedih. Jarang sekali Ryujin menampakkan wajah murungnya itu didepan Jisung.

Setelah berucap seperti itu, Ryujin langsung memasuki kamarnya meninggalkan Jisung yang sedang dilanda kebingungan. Ryujin yang selalu menjahilinya kini berbeda.

Ah, Jisung baru ingat akan kejadian kemarin yang diceritakan oleh Ryujin. Tiba-tiba dirinya khawatir mengingat cerita itu. Bagaimanapun juga Ryujin adalah kakaknya.

Jisung menaruh ponselnya di saku celananya dan langsung menuju kamar Lia. Tapi dirinya ingat jika Lia keluar sebentar. Kemudian dia pergi ke kamar Yeji. Dia mengetuk pintu kamar Yeji, tapi dia mendengar suara percikan air didalamnya. Huh, mungkin saja Yeji sedang mandi.

Tiba-tiba dirinya panik ingin memberitahu ini pada siapa. Beruntungnya Jaemin keluar dari kamarnya, Jisung langsung menghampirinya.

"Jaemin hyung" -Jisung

"Wae, Jisungie?" -Jaemin

"Ryujin noona aneh tadi" -Jisung

"Aneh bagaimana maksudmu?" -Jaemin

"Dia tiba-tiba meminta maaf padaku, jarang sekali dia mengucapkan kata itu padaku, atau ini yang pertama kalinya dia meminta maaf padaku" -Jisung

"Ottokhae, hyung?" -Jisung

"Setelah itu Ryujin noona masuk ke kamar, aku lihat matanya berkaca-kaca, hyung" -Jisung

"Ah, begitukah.." -Jaemin

Jaemin langsung bergegas ke kamar Ryujin. Jisung yang dibelakang ikut membuntuti Jaemin.

"Kau tidur saja, ini sudah sangat malam" -Jaemin

IDOL FREE || NCT DREAM X ITZY ✓ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now