maheun

3.2K 485 102
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


----------------------------

"Kayaknya kamu ini emang langganan revisi sama Mrs. Kim, ya?".

Jennie menghela nafas ketika si dosen pengganti Mrs. Kim, Mr. Kim Jinwoo itu bertanya tapi masih sempat-sempatnya bermain mata dan tebar pesona kepadanya.

"Jadi, kapan saya harus ngumpulin tugas revisinya, Mr?", tanyanya tanpa menjawab pertanyaan awal Mr. Kim Jinwoo tadi.

Dosen dengan perawakan menggelikan itu kembali mencuri lirikan dengan Jennie, "Kamu ini unik juga ternyata. Semua mahasiswi begitu terpesona sama saya. Cuman kamu yang keliatan risih dan gak----".

"Mr", tanpa segan Jennie langsung memotong ucapan Mr. Kim Jinwoo yang terlalu banyak bertele dan gak membantunya sama sekali dalam menemukan jawaban itu.

Menghela nafas sekali lagi, Jennie mulai melanjutkan kalimatnya yang gantung, "Jadi, tugas revisinya harus kapan saya kumpulkan", tanyanya lagi dengan raut muka tidak sabar.

Mr. Kim Jinwoo malah tertawa hambar melihat Jennie yang benar-benar gak mau diusik sama pesona dan gombalannya itu, "Saya kasih kamu pilihan. Saya akan melapor pada Mrs. Kim untuk melewatkan kamu dalam revisi tugas ini, tapi berikan saya nomor kamu", ujarnya memberikan penawaran.

Habis kesabaran Jennie melihat perangai Mr. Kim Jinwoo yang gak mengindikasikan diri sebagai dosen sedikitpun. Masih ada ternyata dosen yang mau menggoda-goda mahasiswanya seperti ini.

Kembali menghela nafas yang kentara kasar, Jennie kembali tanpa perasaan segan sedikitpun langsung merebut tugas makalahnya dari tangan Mr. Kim Jinwoo, menatapnya menantang sambil berkata, "Oke, saya kumpulkan besok. Permisi, Mr", ujarnya sembari mulai berjalan keluar dari ruangan dosen penggoda tersebut.

Walaupun Jennie sangat membenci Mrs. Kim, tapi Mr. Kim Jinwoo bukanlah pengganti yang tepat ketika Mrs. Kim gak bisa menghadiri kelas atau bahkan menjadi pengganti untuk memberikan tugas kepada para mahasiswa.

Sepanjang perjalanan, Jennie cuman bisa merutuk di dalam hati. Merasa geli dengan kejadian barusan. Gimana bisa Mr. Kim Jinwoo mempertaruhkan revisinya untuk sebuah nomor hape? Serius, perangai dosen gak seperti itu!

Jennie terduduk lemas di bangku yang terletak di lorong kampus. Menghela nafas malas sambil menatap makalahnya yang harus kembali mendapat catatan revisi dari Mrs. Kim dengan perantara Mr. Kim Jinwoo itu.

Kalo udah begini, gak akan ada cara lain selain meminta tolong pawangnya langsung untuk menyelesaikan tugas ini. Selagi Dia masih berada di kampus dan belum bener-bener ninggalin gedung ini.

Jennie mulai beranjak mencari keberadaan sang pawang. Berharap Dia bisa membantu Jennie sekali ini aja.

















"Jadi pokoknya segala macam tanggung jawab soal konsumsi gue limpahin ke lo semua. Acara ini kita yang ngadain, jadi jangan bikin diri kita sendiri kecewa", jelas Taeyong kepada beberapa orang mahasiswa dalam forum yang Ia gunakan sebagai wadah untuk menentukan tim-tim dalam graduation party nanti.

7 R I N G S  -  J E N N I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang