seorun set

3.8K 531 140
                                    

Semenjak menjadi seorang mahasiswa semester akhir, Jaebum bener-bener berubah menjadi orang yang berevolusi. Dia udah gak pernah lagi keliatan mendekam sambil rebahan manja di atas kasur, kecuali emang buat ngerjain tugas.

Kayak sekarang ini, Jaebum nampak begitu fokus dengan laptopnya. Perpustakaan juga sudah menjadi rumah ketiga baginya sekarang ini.

Ditemani beberapa snacks dan juga minuman, Jaebum nampak ligat beradu jari dengan keyboard laptopnya itu. Bahkan sekali-kali Ia akan membuka beberapa buku referensi yang super tebel sambil ngemil ria.

Ditengah kesibukannya seorang diri dengan laptop, snacks dan beberapa buku berukuran jumbo itu, tiba-tiba seseorang duduk. Tepat di depan Dia. Menaruh beberapa buku referensi dan laptop miliknya ke atas meja yang kini ditempati Jaebum sekarang.

Jaebum mulai menoleh. Menemukan sesosok terlalu tampan dan gak nyata layaknya buatan komputer itu mulai mendudukkan bokongnya ke atas bangku perpustakaan tersebut. Lee Taeyong. Siapa lagi emangnya yang akan mendapatkan deskripsi fisik seperti itu?

"Salut banget gua ngeliat perubahan lu, Bum", katanya tiba-tiba memberi pujian sesaat setelah duduk bersama dengannya itu.

Jaebum cuman ngernyit. Menatap Taeyong sedikit geli, "Apa, sih lu, njir! Geli! Wajar kali kalo gue berubah drastis kayak gini. Gue mau lulus tepat waktu!", jawabnya tegas sembari tetap fokus dengan pekerjaannya itu.

Taeyong mengangguk paham dengan alasan logis dari Jaebum itu.

"Kenapa gue ngerasanya udah kayak saudara sendiri sama lu berenam", Taeyong tiba-tiba nyeletuk. Bikin Jaebum langsung menoleh. Menghentikan sebentar aktivitas mengetiknya tadi.

"Yaiyalah udah kayak saudara! Yong, udah hampir 4 tahun, ya kita bertujuh di dalam dorm itu. Gak pernah ganti-ganti anggota", semburnya gak nyantai sambil kembali melanjutkan pekerjaan tadi. Berbuah senyuman tipis dari Taeyong.

"Sampe akhirnya penghuni baru dateng", ujar Taeyong tiba-tiba yang harus membuat Jaebum kembali menoleh dan menghentikan aktivitasnya sebentar.

"Lu merasa, gak sih kayak ada yang berubah di dorm semenjak Jennie dateng?", ujarnya melempar pertanyaan.

Jaebum cuman ngelak dengan muka sok coolnya, "Berubah apa? Engga. Biasa aja. Malah makin riweh itu anak ada di dorm", jawabnya.

Taeyong akhirnya menoleh, "Yakin, lu? Gak ada hati banget, gilak!".

"Yeuuu!! Gua, mah ngomong apa yang jadi fakta! Buktinya gue masih tetep gini-gini aja, tuh walau ada Dia. Gak berubah-berubah".

Taeyong cuman bisa tersenyum gemas, "Bum, kalo kata lo mau berubah jadi rajin kayak gini, seharusnya udah dari semester awal. Bukan semester akhir", kata Taeyong menskakmat Jaebum.

Dia nampak jadi ragu, "Y--yaa, suka-suka gue, lah mau kapan memulai proggress. Gak ada hubungan proggress gue sama siapa, pun!", elaknya membuat Taeyong kembali tersenyum.

Dia tiba-tiba mulai bangkit. Mengangkut segala barangnya. Menatap Jaebum yang masih nampak linglung itu sambil menepuk-nepuk bahunya.

"Gue tau apa yang ada di pikiran kita bertujuh. Bersaing secara sehat. Oke, bro? Gue sanggup", ujarnya lagi. Memberikan senyuman miring seolah mengatakan 'kita rival, tapi kita saudara' kepada Jaebum. Mulai kembali mengangkut barang-barangnya dan pergi meninggalkan Jaebum yang hanya bisa terdiam.

Cowok yang pernah mendapat julukan pemalas dan mageran itu nampak menggigit bibir. Memijit pelipisnya sebentar sembari menatap layar laptopnya.

Namun yang ada dipikirannya bukanlah apa yang ada di dalam layar laptopnya saat ini.

7 R I N G S  -  J E N N I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang