seorun ilgop

3.2K 489 59
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


------------------------------

Jaewon nampak sibuk melihat-lihat teman-temannya yang saat ini tengah berada di gedung multifungsi untuk melihat posisi-posisi property yang akan diletakkan disana nanti. Dia emang gak menyalurkan tenaga pikiran atau fisik apapun dalam penyelesaian property untuk graduation party nanti. Tapi sama sekali gak ada yang keberatan akan hal itu. Gak ada yang memprotes ketidakterlibatan Jaewon dalam penyelesaian berbagai macam property saat ini.

Jaewon nampak memasangkan earphone putihnya di telinga. Berdiri tegap sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Memandangi seseorang yang telah sukses merubahnya menjadi seseorang yang tidak gemar lagi bermain dengan perasaan perempuan itu tengah sibuk mengkoordinir teman-temannya sambil ikut ambil andil dalam pekerjaan property tersebut.

Jaewon nampak tersenyum simpul ketika melihat Jennie yang begitu giat dan niat dalam persiapan acara graduation party yang akan digelarkan sebentar lagi itu. Entah kenapa apapun yang Jennie kerjakan gak bisa bikin Jaewon berpaling dan berhenti tersenyum. Rasanya damai melihat sosok Jennie diseberang sana nampak begitu antusias dan niat.

Pikiran Jaewon jadi melayang di waktu ketika untuk pertama kalinya Jennie memeluk dirinya ketika wajahnya itu dipenuhi lumuran bumbu jjajangmyeon akibat ulah dari teman-teman satu dormnya itu. Rasanya lucu juga ketika Dia yang belum terlalu mengenal Jaewon memilih untuk memeluknya. Rasanya itu adalah suatu penghargaan yang besar bagi Jaewon ketika bisa jadi tempat Jennie menumpahkan rasa kesal dan sakitnya. Walau perasaan itu baru datang sekarang.

Jaewon masih sibuk mengamati Jennie yang masih bekerja dari kejauhan itu. Sampai gak lama Ia dapat merasakan bahunya yang seperti diketuk-ketuk seseorang itu.

Jaewon menoleh, menemun Lee Hayi, cewek dengan perawakan mungil itu tengah menatapnya dengan tatapan tidak enak sambil membawa beberapa buah peralatan yang akan Dia gunakan untuk membuat property di acara graduation party tersebut.

Cowok dengan rambut yang sedikit gondrong itu mulai melepas kedua earphonenya. Menatap Hayi yang nampak tidak sreg dan berkaca-kaca itu.

"Aku udah gak tahan lagi, Won. Aku pengen putus", ujarnya dengan suara yang sedikit bergetar itu.

Jaewon mengernyit menatap Hayi yang nampak mengepalkan tangan sambil memandangnya harap itu, "Emang, kapan gue nembaknya?", tanyanya tanpa diiringi perasaan bersalah itu. Bikin Hayi langsung membulatkan mata sambil menahan dirinya yang tak ingin bersumpah serapah itu.

"Oh. Kapan kamu nembaknya? Jadi selama dua bulan ini kamu ngasih perhatian sama aku dan kamu berpikir aku masih biasa aja? Kamu bahkan nyamperin aku waktu aku lagi kesusahan dan kamu gak nganggap itu apa-apa? Kamu bahkan sempet bilang love you ke aku itu juga gak bermakna apa-apa? Kamu bahkan ngilang sebulanan ini dan gak ngasih kabar sama aku sama sekali. Bahkan kamu gak ngeread pesan terakhir aku kemaren", paparnya. Sebisa mungkin Hayi mencoba untuk tidak menangis dihadapan lelaki brengsek di depannya itu.

7 R I N G S  -  J E N N I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang