Tapi rangkaian ucapan Taeyong barusan.

"Gue tau apa yang ada di pikiran kita bertujuh. Bersaing secara sehat. Oke, bro? Gue sanggup".

Kenapa rasanya kalimat Taeyong itu terlalu ambigu dan bisa menjurus ke banyak arah?










--------------------------------------






















Sepiring nasi kare dan dua botol kecil teh melati habis disantap oleh Jennie. Rasanya Dia rakus soal air akhir-akhir ini. Dia seperti harus meminum ekstra air setiap harinya.

Jennie mulai membawa sebotol susu pisang dari atas meja sebelum keluar dari area kantin. Dia tahu Dia gak bakal minum itu susu, tapi entah kenapa Dia jadi pengen beli aja.

Dia akhirnya keluar dari area kantin. Seperti biasa. Untuk sekedar berjalan menyusuri lorong gedung atau lapangan hijau pun, Dia sama sekali gak punya teman. Jadi sampai detik ini, pun hal itu udah jadi hal yang lumrah banget bagi Dia.

Jennie mulai menyusuri area taman untuk sampai ke dorm. Gak sengaja matanya nangkep seseorang yang nampak tengah menyendiri di atas rumput hari ini.

Menatap susu pisang yang Ia beli tadi, Jennie akhirnya mulai menghampiri orang tersebut. Berdehem ketika langkahnya telah sampai tepat disamping orang tersebut.

"Eheem".

Orang itu akhirnya menoleh. Menaikkan alisnya ketika menemukan Jennie dengan senyum tipis yang Ia tunjukkan kepadanya itu.

"Lagi ngerjain tugas lo?", tanyanya masih dalam posisi berdiri.

Cowok itu cuman mengangguk, "Duduk, sini", suruhnya tiba-tiba.

Jennie cuman ngangguk pelan. Akhirnya mengikuti kemauan orang tersebut untuk duduk tepat disampingnya.

"Darimana lo, Jen?", tanyanya sembari mengetik itu.

"Dari kantin", jawab Jennie seadanya. Berbuah respon 'Oh' dari orang tersebut.

"Oh iya, Hun. Nih", Jennie tiba-tiba menyodorkan susu pisang yang Ia beli tadi kepada Sehun, cowok yang saat ini tengah menikmati kesendirian bersama tugasnya itu.

Sehun menatap susu pisang tersebut dan Jennie secara bergantian. Menaikkan alisnya ketika menemukan Jennie yang memberikan susu tersebut untuknya.

"Buat gue?", tanyanya memastikan.

Jennie cuman mengangguk, "Iya. Ambil", suruh Jennie lagi.

Sehun akhirnya tersenyum miring, meraih susu pisang itu dan langsung meneguknya habis. Membuat Jennie harus meninggalkan tatapan gak lumrah kepada Sehun saat ini.

"Lo keausan atau dehidrasi?".

"Gapapa. Gue lagi butuh energi soalnya. Akhirnya dateng juga", jawab Sehun sambil sedikit tersenyum. Mengenyampingkan botol susu pisang tadi sambil menatap Jennie. Gak lama akhirnya Sehun kembali melanjutkan aktivitas ngetiknya.

Jennie cuman ngernyit. Rada gak konek sama ucapan Sehun barusan.

"Gak kerasa banget, ya lo semua bentar lagi lulus. Gue jadi takut buat ngadepin semester akhir. Ngeliat lo bertujuh yang bener-bener sibuk sama tugas. Bahkan gue gak expect sama Jaebum yang berubah drastis jadi rajin dan ngerjain semuanya sendiri", Jennie tiba-tiba berceloteh. Membuat Sehun langsung menghentikan aktivitasnya lagi untuk menoleh ke arah Jennie.

"Lo segitu ngeperhatiin si Jaebum?".

Jennie ikut menoleh dengan tatapan sangsi, "Ya--, bukan gitu. Maksudnya, lo pasti juga ngenotislah gimana berubahnya Dia dari yang awalnya raja rebahan sekarang udah jarang lagi bertapa di dorm, kecuali kalo malem", kata Jennie memperbaiki ucapannya barusan.

7 R I N G S  -  J E N N I EWhere stories live. Discover now