seumul yeodeol

Mulai dari awal
                                    

"Nih", Jaebum mulai menyerahkan dua benda itu kepada Jennie sambil tersenyum, menyisakan Jennie dengan kernyitan di dahinya.

"Apa nih?".

"Salep. Biar lebam lo cepet ilang. Terus susunya diminum! Ini gue ngerelain bangkit dari kasur demi beli ini buat lo", katanya sedikit menyungut, namun sukses membuat Jennie menjadi kikuk.

"Gu--e, udah ada salep sendiri. Lagian... gue gak suka susu pisang", sahut Jennie menanggapi pemberian dari Jaebum itu.

Si Jaebum cuman ngehela nafas, "Lo gak suka susu pisang? Jadi sukanya apa?", tanya Jaebum lagi.

Jennie cuman menggeleng ragu, "Gak papa. Gue lagi gak mood makan makanan apapun", katanya lagi berusaha menolak pemberian Jaebum.

Cowok dengan status sebagai cowok mager dikampus itu cuman bisa kembali menghela nafas sambil meraih tangan Jennie. Membuka lebar telapak tangannya itu dan mulai menaruh dua barang tadi ke atas telapak tangannya, "Walau lo gak suka atau udah pake salep lain, at least lo terima aja, sebagai penghargaam untuk gue", katanya lagi.

Jennie cuman bisa terdiam menatap Jaebum dan salep serta susu pisang pemberiannya secara bergantian itu. Pada akhirnya, Jennie menerima pemberian Jaebum tadi, "thanks".

Jaebum cuman bisa tersenyum seraya mulai mengalihkan pandangannya ke arah depan, "Gue gak tau sebenernya apa yang lo laluin sebelum ini. Tapi gue gak mau maksa lo untuk cerita", ujaran Jaebum tadi terjeda. Cowok itu mulai memandang ke arah Jennie dengan tatapan yang lebih serius dari sebelumnya.

"But, Jen. Gak ada salahnya untuk berbagi luka. Gue siap, kok ngerasain luka lo. Tapi gue juga gak mau maksa. Cerita apapun dan kapanpun yang lo mau. Selama itu bisa bikin lo lebih lega".

Jennie hanya bisa terdiam sembari mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Namun Jaebum malah tersenyum. Meraih puncak Jennie dan mencoba mengambil hape dan earphone miliknya itu, "Gue mau denger playlist lu, ya", katanya seraya mulai memasangkan kedua earphone tadi ke telinganya. Mulai memutar playlist milik Jennie sambil sesekali tersenyum ke arah Jennie yang masih gak tau mau ngapain itu.

Kepedeannya soal beberapa orang dari 7 Rings yang 'mungkin' menyukainya itu semakin menjadi.















-------------------------------------































Jennie nampak memandangi dirinya lewat pantulan cermin. Mulai mencoba memukul wajahnya sendiri dan berakhir dengan ringisan kecil akibat ulahnya sendiri.

"Engga! Jen! Gak boleh pede dulu! Mereka care karena lo cuman satu-satunya cewek di dorm", ujarnya memberi tahu diri sendiri tentang rasa pedenya soal 7 Rings yang mungkin suka sama Dia itu.

Namun gak lama Jennie kembali menghela nafas sembari memandang dirinya kembali lewat pantulan kaca, "Tapi bayangin, Jen! Si Hanbin sampe bilang sayang sama lo. Sehun sampe meluk lo. Si Taeyong bahkan sampe nginterupsi acara buat bawa lo ke klinik! Itu udah fix!", Jennie kembali berargumen dengan diri sendiri.

"Tunggu, tunggu! Tapi kayaknya engga, deh! Lo mau jatuh gitu aja sama omongannya si Hanbin? Inget! Dia itu the freaking annoying boy yang gak bakal pernah serius sama omongannya. Sehun... Dan Taeyong... Ngelakuin itu karena Dia gentle! Lo mikir apa, sih Jen?", Jennie malah terlihat frustasi dengan dua sisi dirinya yang nampak saling beradu argumen itu.

7 R I N G S  -  J E N N I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang