7. Mencoba Berbahagia

Start from the beginning
                                    

🕊️🕊️🕊️

Tolong ya, buat cowok jangan ngechat gue dulu, soalnya ada hati yang harus gue jaga. Tapi kalo ganteng sih ga papa.

Suara filter instagram yang kekinian terdengar nyaring di telinga Nadia dan Zhafira. Sedangkan orang yang membuat suara itu, sibuk tersenyum sendiri dengan melihat vidio miliknya.

"So soan ya pake filter yang kaya begitu, orang pacar aja kaga ada!" sungut Zhafira meledek Afifah yang langsung kesal.

"Orang-orang bikin vidio pake filter itu sama doinya, lah kamu gaada doi jan so soan Fifah," ujar Nadia kembali membuat Afifah kesal.

"Hongeh!" Ledek Afifah tak perduli. Afifah memang bisa terbilang anak tiktok. Gaya bicaranya saja menuruti tiktok.

Nadia yang tidak paham Afifah berbicara apa hanya terdiam dengan mengaduk aduk coffe dingin miliknya.

"Kala ku pandang kerlip bintang nan jauh disana asik. Sayup ku dengar melodi cinta yang menggema ooohhh," Afifah menyanyi dengan gerakan handalan yang ia buat sendiri.

"Mantul Fah lanjut!" seru Zhafira.

Nadia geleng-geleng kepala melihat sikap bobrok sahabatnya ini. Namun Nadia merasa senang, berkat Afifah dirinya bisa terhibur dan lebih ceria dari hari-hari biasanya.

Afifah tersenyum dengan mengetuk-ngetuk tangan ke meja. Mata Afifah melirik tiga orang lelaki yang baru saja masuk ke dalam kafe.

"TARIK SIS!" teriak Afifah hingga membuat lelaki yang baru saja masuk itu melirik ke arah Afifah.

"Semongko!" balas lelaki yang memakai baju berwarna hitam lengan pendek dengan tertawa.

Sekunjung kafe yang mendengar itu tertawa memperhatikan Afifah. Afifah yang tak menyangka akan di balas kata semongko oleh para lelaki itu tertawa ngakak.

"Malu saya tolong." keluh Nadia menutup  wajahnya dengan tas milik Zhafira.

Zhafira tertawa dan ikut merasakan malu akibat ulah sahabatnya ini. Apalagi lelaki tadi yang sudah duduk tidak jauh dari meja miliknya tersenyum.

Lelaki yang memakai baju hitam tadi sibuk memainkan handphone. Lelaki yang memakai baju biru tua sibuk memilih menu makanan. Sedangkan lelaki yang memakai baju hoodi putih terus memperhatikan salah satu di antara Nadia, Afifah, dan Zhafira.

Zhafira mengalihkan pandangan karena merasa malu tertangkap basah memperhatikan lelaki yang berada di seberangnya. Bukan jatuh cinta, Zhafira hanya heran karena sedari tadi lelaki yang memakai hoodi  putih terlihat terus memperhatikan Nadia.

Nadia  merasa ada yang aneh akan tingkah laku Zhafira. "Kenapa Ra?" tanya Nadia.

"Nggak ada Nad,"

Nadia mengangguk dan kembali memakan makanan yang ia pesan. Sedangkan Afifah masih sibuk dengan handphone nya mencoba memakai filter instagram terbaru yang sedang trending.

"Eh anjrit ada cogan like postingan gue," kata Afifah dengan tersenyum genit.

Zhafira memutar bola matanya, malas dengan sifat so pede Afifah. "Paling kepencet itu mah,"

"Sembarangan!"

Afifah baru menyadari ternyata lelaki yang membalasnya tadi ada di meja sebrang miliknya. Afifah berniat jahil dan akan melakukan aksinya.

"Hey buat cowok yang pake hoodi putih kenapa damagenya ga main-main!" teriak Afifah dengan tertawa.

Nadia yang mendengarnya merasa ngakak dan ikut tertawa. Apalagi lelaki yang memakai hoodi putih itu melihat ke arah meja miliknya.

"Makasih bund!" balas lelaki yang memakai baju putih.

Afifah mengerut kan dahinya, dirinya kan meneriaki lelaki berhodi putih karena tadi Afifah melihat lelaki itu terus memperhatikan Nadia.

"Bukan ke elu semprul!"

"Mampus salah alamat," kata Zhafira yang sudah pusing dengan tingkah laku Afifah.

Nadia terus tertawa ngakak hingga membuat perutnya sakit. Tingkah konyol Afifah membuat Nadia ingin memukulnya.

"Udah ah Fah capek! Pulang aja yu," Nadia masih tertawa melihat raut wajah Afifah.

Hari ini Nadia merasa bahagia, ingatan tentang masalalu nya sudah hilang akibat Afifah. Mulai hari ini, Nadia akan mencoba berbahagia agar hatinya tidak terus terluka.

Percuma terus memikirkan masa lalu yang sudah menjadi debu. Yang perlu di pikirkan hari ini adalah tentang masa depan yang perlu di rencanakan agar tak lagi menyakitkan.

Nadia, Afifah, dan Zhafira berjalan untuk pulang. Zhafira dan Afifah sudah terlebih dahulu ke kasir sedangkan Nadia sedikit terlambat.

Saat melewati meja lelaki tadi, suara lelaki berhodi mengapa Nadia.

"Hay, semoga kita bisa bertemu lain hari. Dengan cinta yang sudah ada dalam hatimu,"

"Hah!"

🕊️🕊️🕊️

Bandung, 10 November 2020

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum semuanya
Jangan lupa vote dan komen di lapak ini 😗

Assalamualaikum semuanyaJangan lupa vote dan komen di lapak ini 😗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Takdir Cinta Nadia [SELESAI]Where stories live. Discover now