SnT | Preview The Last Chapter

7.5K 255 5
                                    

Halo, guys...

Mohon maaf sebelumnya kalau notif ini mengeprank kalian, but aku sama sekali tidak bermaksud begitu. Jadi ini bukan update-an ya, cuma preview dari 'EPILOG' doang.

Kenapa aku kasih tunjuk last chapter sekarang?
Karena aku mau memperingati kalian sebelumnya kalau bakal ada adegan 'ehem-ehem' di last chapter.

Gila gak sih?! Sejak kapan last chapter dari sebuah cerita itu adegan 'ehem-ehem' coba? Hahaha... Peace

Tapi, kebetulan aku memang kepikiran untuk masukkan scene itu di epilog Suit and Tie. Berhubung udah lama juga aku tidak menulis adegan demikan.

Nah, buat kalian yang tidak mau baca, tidak mau terjerumus ke dalam dosa. Tenang saja...

Karena seperti biasa, aku bakal masukkan potongan scene itu ke dalam work 'PRIVATE', so kalian bisa baca epilog dengan tenang. Tanpa takut dosa. I will do the best.

Okay, langsung intip saja ya. Lumayan banyak juga kok yang aku perlihatkan. Ini tidak ada adegan 'ehem'-nya.

Happy Reading...

______________________________________

Sebelah tangan Rafael yang bebas terulur ke wajah Vic dan mengelus pipi wanita itu pelan. "Kamu sudah makan? Wajah kamu pucat."

Vic menggeleng. "Belum. Aku menunggu kamu."

Kedua mata Rafael berbinar. Rasa lelah yang sebelumnya dia rasakan mendadak sirna saat mendengar bahwa Vic menunggunya. Pria itu lantas berdiri, lalu menarik tangan Vic agar ikut berdiri.

Rafael kemudian mengajak Vic ke ruang makan. Menarikkan sebuah kursi di meja makan untuk Vic dan mmemintnya untuk duduk.

"Tunggu di sini sebentar. Aku akan masak makanan spesial untukmu," ucap pria itu dengan semangat. Rafael bergegas menuju dapur. Mengusir beberapa maid yang ada di sana lewat lirikan matanya.

Dia kemudian meraih apron berwarna hitam polos dan memakainya. Rafael sempat melirik Vic yang masih duduk diam di sana sembari menatap cincin yang melingkar di jari tengahnya—itu cincin pemberiannya. Rafael bertambah bersemangat saat melihatnya. Dia percaya jika wanita itu tengah memberinya kesempatan kedua sekarang dan Rafael tidak akan menyia-nyiakannya.

Rafael pun mulai berkutat dengan peralatan dapur dan beberapa bahan makanan. Dia melakukan semuanya sambil bersiul-siul karena suasana hatinya tengah dalam keadaan sangat baik.

Beberapa menit kemudian Rafael akhirnya menyelesaikan masakannya. Pria itu lantas segera menghampiri Vic yang masih berdiam diri di meja makan tanpa melepas apron yang meletak di tubuhnya.

"Maaf jika membuatmu menunggu lama," ujar Rafael setelah menyajikan dua piring Spaghetti Aglio e Olio di atas meja.

"Ini enak," puji Vic setelah menelan makanannya.

Rafael tersenyum puas. "Syukurlah. Aku takut jika rasanya tidak sesuai dengan lidahmu, soalnya aku membuatnya sedikit berbeda dengan yang biasa ada di restoran bintang lima."

"Ini bahkan lebih enak dari buatan chef di restoran bintang lima. Kamu sepertinya memang memiliki bakat dibidang memasak," ucap Vic sebelum memasukkan sesuap spaghetti ke dalam mulutnya.

Rafael terkekeh kecil. "Tenang saja. Jika kita sudah menikah nanti, aku akan sering memasak untukmu. Bila perlu para maid tidak perlu lagi menyentuh dapur."

Vic tidak merespon apa-apa. Dia hanya fokus pada makanannya tanpa menatap Rafael sama sekali.

"I love you, Victoria. No matter what happens, you always belong to me," batin Rafael.

______________________________________

Udah! Segitu saja yang aku perlihatkan. Kalau kebanyakan nanti tidak spesial lagi. 😅

Aku sengaja buat preview ini, soalnya kalau aku memberi WARNING di pembuka epilog, pasti bakal panjang banget. Karena ada hal yang ingin kutanyakan juga pada kalian semua. Dan kalian pasti akan skip karena merasa tak penting.

Besok akan aku publish epilog-nya. Selow saja... Aku tidak akan membuat kalian menunggu lama.

Thank you for reading, guys...

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now