SnT | Chapter 37 - She's pregnant

7.7K 340 8
                                    

Hello semuanya...

Aku tahu ini telat karena baru update sekarang, tapi tolong maafkan, ya. Ini semua juga karena aku sempat drop pas UAS menjelang, jadi siap ujian aku istirahat dulu. Sebenarnya sekarang juga aku masih kurang fit, tapi kucoba untuk tetap ngetik, dan kasih kalian asupan sebelum tahun baru.

So, don't forget to votement this chapter.

Happy Reading...

______________________________________

Vic memijit kepalanya yang tiba-tiba terasa berdenyut.

"Vic, are you okay?" tanya Rafael cemas.

"Ini semua karenamu!" pekik Vic kesal. Dia bahkan menepis tangan Rafael yang ingin menyentuhnya. "Aku masuk dulu."

Rafael kebingungan, sungguh! Dia tidak tahu apa yang salah dan mengapa Vic bisa sakit kepala karenanya. Segera saja dia mengejar wanita itu yang sudah masuk ke dalam mansion.

👔👔👔

Rafael menggeram rendah, kedua tangannya terkepal dan disandarkan pada dinding kaca. Dia berusaha mengendalikan diri, menahan gejolak ingin menyakiti yang terasa membakar tubuhnya. Bahkan air shower yang membasahi seluruh tubuhnya dari atas kepala belum mampu meredamkan panas ini.

Rafael segera mematikan shower, kemudian meraih handuk untuk mengeringkan tubuhnya. Sial! Bayangan akan Victoria yang tak berdaya dibawah kungkungannya tiba-tiba saja melintas di kepalanya. Tidak! Dia tidak boleh melakukannya pada wanita itu sekali pun dia ingin. Rafael tidak ingin menyakiti calon bayi mereka, terlebih dokter juga sudah memperingatkan.

Suara pintu diketuk menyentak Rafael kembali ke dunia nyata, diiringi dengan suara Vic yang terdengar khawatir.

"Rafael! Ada apa?!"

Rafael segera meraih jubah mandi berwarna putih dan memakainya. Tak lama wajah cantik Vic terlihat kala dia membuka pintu.

"Tadi aku mendengar suara dari dalam kamar mandi," lirih Vic.

Rafael menggelengkan kepalanya, lalu mengelus pipi Vic dengan pelan. "Tidak ada, Sweety. Mungkin kamu salah dengar."

Vic menatap Rafael penuh pertimbangan. Entah mengapa dia merasa jika raut wajah Rafael seperti sedang menahan sesuatu. "Kamu yakin?"

Rafael menganggukkan kepalanya. "Tentu saja."

Vic tidak berkata apa pun lagi. Dia langsung melingkarkan kedua tangannya di perut pria itu dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang Rafael. "Jika kamu ada masalah, kamu bisa mengatakannya padaku, Rafa. Aku tidak mau menjadi wanita tidak berguna yang tidak tahu apa-apa."

Tanpa sadar perlakukan manis ini membuat sisi liar Rafael redup. Pria itu lantas dengan cepat membalas pelukan wanitanya. "Iya, Sayangku. Jadi, jangan khawatir lagi, ya."

Vic menganggukkan kepalanya patuh, lalu melepaskan pelukannya.

Rafael kemudian beranjak menuju walk in closet, ingin segera berpakaian karena rasa dingin telah menggerogoti indera perabanya.

"Rafa..."

"Hm?" Rafael tidak menoleh ke arah Vic. Dia membuka lemari, lalu meraih salah satu piyamanya dan segera memakainya, tidak peduli jika Vic bisa melihat tubuh atletisnya.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now