SnT | Chapter 38 - I will protect her

7.2K 346 11
                                    

SUIT AND TIE UPDATE!!!

Chapter ini didedikasikan untuk @NoviantiNovi900 karena foto profilnya Park Woojin. Jadi, tambah semangat karena udah lihat calon masa depan. Author halu 😳 #plak

Chapter ini masih hangat, karena baru diketik semalam. Moga-moga suka, ya.

Don't forget to vote for this chapter before reading. ⭐

Happy Reading...

______________________________________

"Nona..."

"Berhentilah berbicara omong kosong, Alody. Kamu hanya bawahan dan aku ini atasanmu. Jangan melewati batas seolah kita saling memahami satu sama lain. Lagipula aku sadar betul akan posisiku jika sampai kapan pun Rafael tidak akan pernah melihat ke arahku," jelas Ruby putus asa.

Alody menghela napas kasar. Dia kemudian hanya dapat menatap Ruby yang tengah uring-uringan, tidak berani untuk mengucapkan sepatah dua kata lagi. Alody jelas tahu akan posisinya tanpa perlu Ruby ingatkan.

👔👔👔

"Rafael... Beri aku pekerjaan," rengek Victoria sembari menatap Rafael memelas. Pria itu tengah berkutat dengan laptopnya disebrang sana.

"Bukankah aku sudah memberimu pekerjaan?"

Vic mendengus kesal. "Tapi, menghapal nama semua pegawai bukan suatu pekerjaan!"

Rafael melepas kacamata yang membingkai matanya, kemudian menatap Vic dengan sebelah alis terangkat. Sejujurnya dia ingin tertawa saat melihat wajah cemberut wanita itu, namun dia tahan mengingat wanita hamil cenderung sensitif.

"Bagaimana jika kamu berbelanja saja? Sudah lama juga 'kan kamu tidak melakukan hobimu itu."

Kali ini kening Vic berkerut samar. "Dari mana kamu tahu kalau shopping adalah hobiku?"

"Memangnya apa yang tidak kuketahui tentang dirimu?" balas Rafael dengan pertanyaan. Pria itu kemudian bangkit dari meja kerjanya dan menghampiri Victoria.

"Tapi, aku sedang tidak mood untuk belanja," rengek Vic lagi.

Rafael menghela napas, lalu mengusap puncak kepala wanita itu. "Termasuk berbelanja kebutuhan baby?"

"Belum waktunya! Dia bahkan baru sebesar biji jagung. Lagipula kita belum tahu jenis kelaminnya," protes Vic.

"Kalau tidak salah Dior baru saja mengeluarkan tas model terbaru," ucap Rafael tiba-tiba. Dari binar di kedua matanya, pria itu tahu bila Vic telah memakan umpannya.

"Dior?"

"Kalau tidak salah Chanel juga."

"Are you serious?" tanya Vic dengan kedua mata membulat.

Rafael hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah polos yang dibuat-buat.

Vic berdecak. "Wah! Sudah lama sekali aku tidak mengintai mereka."

Rafael merogoh saku jasnya, lalu mengeluarkan dompet hitamnya. Selanjutnya pria itu mengeluarkan sebuah kartu kredit dari dompet tersebut dan meletakkannya di atas meja kerja Vic.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now