SnT | Chapter 39 - Be Mine?

7.5K 337 15
                                    

SUIT AND TIE COMEBACK!!!

Warning! Hati-hati kena prank. 😏
Jangan diskip atau langsung scroll ke bawah, ya.

Oh, ya! Chapter ini didedikasikan kepada semua pembaca setia Suit and Tie yang sudah vote dan comment. Biar tidak dibilang pilih kasih karena ada yang tidak pernah di notice.

Happy Reading...

______________________________________

Rafael menghembuskan napas lega. Setidaknya apa yang dia khawatirkan tidak terjadi. Dia hanya terlalu terpengaruh akan ucapan Elaine. Rafael sempat memandangi foto Vic yang menjadi wallpaper ponselnya sebelum meletakkan kembali ponselnya ke atas meja.

Ya, dia memang sudah tergila-gila akan wanita itu dan Rafael takkan membiarkan siapa pun merebut miliknya. Termasuk Eugene Roland.

👔👔👔

Derizcon's Mansion, New York—USA. 10:25 PM

"Besok malam aku mau mengajakmu ke suatu tempat," ucap Rafael sembari mengelus perut Victoria yang masih rata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Besok malam aku mau mengajakmu ke suatu tempat," ucap Rafael sembari mengelus perut Victoria yang masih rata. Wanita itu tengah terbaring di atas ranjang dengan posisi bersandar pada dada bidang Rafael.

"Ke mana?" tanya Vic. Sebelah tangannya menyentuh tangan Rafael yang masih berada di atas perutnya.

"Jawabannya rahasia. Yang jelas kamu harus berdandan yang cantik."

Vic mendengus saat mendengar jawaban pria itu. "Jadi, maksudmu aku jelek ketika tidak memakai riasan?"

Rafael menggeleng, kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Vic. "Tidak, kamu tetap cantik dalam kondisi apa pun, dan hanya aku yang mampu melihatnya."

Vic lagi-lagi mendengus. "Jangan coba-coba menggodaku."

"Aku tidak menggodamu, Sweetheart. Aku berbicara berdasarkan fakta."

Vic menghela napas. "Baiklah-baiklah. Sekarang lepaskan aku. Aku mau tidur."

"Tapi, aku masih ingin memelukmu," protes Rafael. Dia mengecup leher jenjang Vic berkali-kali.

"Rafael, hentikan! Geli rasanya!" pekik Vic sembari mencoba menjauhkan lehernya dari jangkauan pria itu.

Rafael terkekeh pelan, kemudian dalam gerakan cepat dia memutar posisi Vic menjadi menghadapnya dan duduk di atas pangkuannya. Sebelah tangannya terulur untuk membelai pipi Vic yang semakin tembam. "Bolehkah malam ini kita menghabiskan waktu bersama?" tanyanya dengan suara serak.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now