SnT | Chapter 29 - All I wanna do

8.7K 396 13
                                    

Halo semuanya...

Chapter ini memang tidak sepanjang chapter sebelumnya, tapi moga-moga masih dapat menghibur kalian semua. Aku tahu jika cerita ini tuh masih banyak kekurangannya.

Apabila ditemukan yang namanya TYPO boleh di comment ya, supaya aku bisa langsung edit.

Jangan lupa vote sebelum membaca. ⭐

Happy Reading...

______________________________________

"Ada apa?"

Rafael menggeleng, lalu melepaskan genggamannya. "Selamat malam..."

Vic menghela napas. "Selamat malam juga," ucap Vic dengan malas dan segera berjalan menuju pintu.

Rafael tersenyum tipis setelah pintu ruangan ditutup dari luar. Dia lalu menatap nasi goreng yang dibuatkan oleh Vic. Sepertinya memang ada harapan.

👔👔👔

Tyson Corp. New YorkUSA. 02:09 PM

"Victoria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Victoria..."

Vic yang tengah memindahkan file ke komputer dengan malas membalikkan tubuhnya ke belakangdengan posisi masih dudukdan terkejut saat melihat siapa yang berada di hadapannya.

"Shit! What are you doing here?" tanya Vic dengan suara yang teramat kecil. Dia tidak berani melirik sekelilingnya, karena dia tahu karyawan-karyawan yang satu lantai dengannya pasti memerhatikan mereka sekarang.

"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan," jawab Rafael santai. Dia tidak peduli dengan suara bisik-bisik disekitarnya dan juga para wanita yang sedari tadi berusaha menarik perhatiannya.

"Kau gila?! Aku sedang bekerja."

Rafael membungkukkan badannya, meletakkan kedua tangannya di meja kerja Vic dan mengurung wanita itu. Kedua matanya menatap lurus ke manik mata Vic.

"Apa yang kamu lakukan?! Semua orang melihat kita!" pekik Vic dengan suara kecil.

"Kita akan terus seperti ini hingga kamu mau pergi denganku," ancam Rafael.

Tanpa sadar Vic meneguk salivanya. Hatinya berdegup kencang sekarang saat kedua mata mereka bertemu pandang. Dia juga mampu menghirup bau parfum pria itu dengan jarak sedekat ini.

"Rafael..."

"Aku hanya butuh jawaban 'ya', Victoria." Ucap pria itu penuh penekanan.

Victoria berdecak kesal. Dia selalu tidak bisa menolak permintaan pria itu, walaupun dia tahu itu hal yang gila.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now