- First story of The Derizcon Series -
Book I
Victoria Beverlly Adam--atau yang lebih akrab disapa 'Vic'--adalah seorang gadis yang hidupnya tidak dapat jauh-jauh dari yang namanya 'belanja'. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba saja perusa...
Sekedar informasi, aku buat cerita baru bertema kerajaan. Cerita ini kemungkinan akan update rutin 2 hari sekali.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Boleh mampir kesana apabila kalian suka sama cerita yang berbau princess. Oke, langsung saja ke chapter-7.
Happy Reading!!!
______________________________________
Vic bergegas keluar dari mobil Rafael dan berjalan menelusuri gang kecil itu sembari memikirkan kembali apa yang diucapkan pria itu.
Tinggallah di penthouse-ku dan aku akan menjamin semua keperluanmu.
Aku akan menunggumu di sini dan kuberi waktu 20 menit untuk menyiapkan barang-barangmu.
Vic meneguk ludahnya susah payah sembari terus mengutuki dirinya yang bisa-bisanya takut akan pria itu. Pria yang tiba-tiba muncul dan mengatur hidupnya.
👔👔👔
Hari ini pikiran Victoria dipenuhi dengan Rafael. Bagaimana tidak? Dalam hitungan jam, pria itu berhasil memaksanya untuk pindah. Terlebih dalam hitungan jam pula, pria itu berhasil menguasai pikirannya. Oke, mungkin ini sesuatu yang diluar nalar karena Vic dengan mudahnya menurut layaknya anak anjing terhadap majikannya. Tapi, pernahkah kalian bertemu dengan seseorang yang mampu menghipnotis kalian hanya lewat tatapan matanya saja? Jika iya, maka itulah yang terjadi padanya. Seorang Victoria Beverlly Adam tidak dapat berkutik jika dikaitkan dengan Rafael Derizcon yang notabene hanya orang asing yang kebetulan tampan.
Tadi pagi saat Vic keluar dari kamar untuk mencari sesuatu yang bisa menganjal perutnya, dia sudah ditinggal sendirian oleh pria dingin itu. Sejujurnya, Vic sedikit bingung dengan sikap pria itu. Dingin namun terselip perhatian kecil, penuh misterius namun bersimpati pada keselamatan orang lain. Menurutnya, Rafael merupakan tipikal pria yang unik. Mengintimidasi sekaligus mengesankan dalam waktu bersamaan.
Vic menepuk kedua pipinya berkali-kali saat menyadari bahwa dia baru saja memuji pria yang bahkan hampir tidak dikenalnya itu. Ya, dia hanya mengetahui nama, pekerjaan, derajat dan seberapa besar kekayaan pria itu. Tidak lebih dari itu. Dan tiba-tiba saja rasa penasaran meliputinya. Bagaimana pun juga, mereka akan tinggal bersama, entah dalam jangka waktu singkat ataupun panjang, namun tetap saja dia harus mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai oleh Rafael.
"Vic...." Vic terperanjat saat merasakan seseorang menyentuh pundaknya. Dengan perlahan, dia membalikkan badan dan menghela napas lega saat mengetahui bahwa Jane-lah yang menegurnya.
