SnT | Chapter 44 - A Deal

8.3K 387 15
                                    

Hola, guys...

Survei dulu, yuk! Kalian lebih sayang sama Rafael atau Victoria, nih? Atau adakah yang sayang tokoh lain juga? Sayang sama authornya juga boleh kok. ✌🏻

Chapter kali ini lebih panjang, semoga kalian suka. Seperti biasa jangan lupa untuk klik bintang kecilnya, ya.

Happy Reading...

______________________________________

"Rekaman yang diperdengarkan oleh Eugene sudah menjawab semuanya. Kamu tidak perlu menjelaskan apa pun lagi. Kita benar-benar selesai sampai di sini," ucap Vic penuh penekanan. Walaupun dalam hati, dia berusaha menekan kuat perasaannya.

Hatinya sungguh sakit saat mengucapkan itu semua. Namun, ini sudah menjadi keputusannya. Dan sepertinya inilah yang terbaik untuk mereka semua.

👔👔👔

Playlist : iKON - 뛰어들게 (Dive)

👔👔👔

Rafael menghentikan mobilnya di tepi jalan, menatap keluar jendela. Kepalanya terus memutar ucapan Vic yang terasa menyakitkan. Bahkan, Rafael yakin dia sempat merasa sulit untuk menarik napas. Rasanya begitu sesak.

Memikirkan dia hidup tanpa Victoria terasa sangat hampa. Karena Rafael hanya ingin menghabiskan waktunya bersama wanita yang dia cintai. Bukan wanita yang dijodohkan dengannya.

Namun, Rafael tidak bisa memaksakan kehendaknya lagi. Dia sadar jika Victoria pasti sangat membencinya. Dan Rafael tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Rasanya Victoria menjadi susah untuk digapainya lagi. Terlebih wanita itu kini meragukan cintanya yang sudah jelas-jelas tulus dan murni.

Masalah datang bertubi-tubi menghantamnya. Dia baru saja kehilangan calon anaknya, dan kini dia juga harus kehilangan wanita yang sangat dia cintai. Entah mengapa kini Rafael merasa menjadi pria terbodoh sedunia.

Rafael meraih sekaleng coke dari dalam dashboard dan meneguknya dengan cepat. Dia perlu sesuatu untuk mendinginkan otaknya, namun tidak dengan segala jenis alkohol yang ada.

Percakapan terakhir mereka sebelum Rafael meninggalkan ruang inap Vic terus berputar memenuhi pikirannya bagaikan kaset rusak.

Flashback on.

"Tidak adakah cara lain selain perpisahan? Jika kamu ingin menghukumku, kamu bisa melakukan apa pun, kecuali perpisahan di antara kita, Sayang. Tolong pertimbangkan kembali."

Vic menggeleng dan menatap Rafael datar. "Tidak ada, Rafael. Semuanya sudah jelas. Lagipula sejak awal Ayahmu menentang hubungan kita, jadi untuk apa lagi aku bertahan?"

"Aku akan berbicara dengan Daddy," ucap Rafael bersungguh-sungguh.

"Dan membiarkan dia mengusik hidupku lagi? Tidak! Semuanya sudah lebih dari cukup. Aku lelah untuk terus berpura-pura kuat di depan semua orang."

Suit and Tie | ✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora