SnT | Chapter 31 - Is there justice in this world?

8.2K 408 14
                                    

SUIT AND TIE UPDATE!!!

Jam berapa kalian baca ini???

Don't forget to vote, comment, and share this story.

Happy Reading...

______________________________________

"I promise to be by your side, no matter what happens. Benar itu yang kamu katakan? Atau aku hanya sedang berhalusinasi?"

Raut wajah Vic melembut. Wanita itu kemudian mengelus pipi Rafael setelah pria itu melepaskan tangannya. "Ya, itu yang aku ucapkan sebelum kamu tidak sadarkan diri."

"Apa itu serius?" lirih Rafael.

Vic mengangguk yakin. Rafael tersenyum lega, lalu menyentuh tangan Vic yang berada dipipinya. "Aku berjanji takkan menyakitimu lagi, Vic."

👔👔👔

Derizcon's Mansion. New YorkUSA. 07:25 AM

Vic tengah berkutat di dapur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vic tengah berkutat di dapur. Memasakkan sarapan untuk si pemilik mansion. Tadi pagi saat dia terbangun, dia sempat memeriksa suhu tubuh Rafael. Demamnya sudah turun dan pria itu juga tidak bermimpi buruk lagi. Semalaman Vic membiarkan dirinya dipeluk oleh Rafael karena pria itu beralasan bahwa Vic merupakan penangkal mimpi buruk.

Mungkin orang-orang akan berpikiran jika apa yang Vic lakukan ini aneh. Awalnya dia terus berusaha menjauhi Rafael, menolak satu atap dengan pria itu, dan merasa takut setiap berada didekatnya. Namun, Vic tidak peduli walau sejujurnya ini bertentangan dengan ego-nya. Rasa simpati Vic menggebu kala melihat bekas luka di punggung milik Rafael. Dari sana saja, Vic bisa merasakan jika pria itu tersiksa.

Vic pernah membaca sebuah novel, di mana sang pria memiliki juga bekas luka pada tubuhnya. Luka itu didapat karena disiksa oleh Ibu tirinya waktu kecil, hingga psikis pria itu sedikit terganggu ketika beranjak dewasa. Dan yang hanya bisa mengatasinya adalah sang wanita, teman satu-satunya pria itu. Hanya wanita itu yang bisa mengendalikan sang pria, hanya wanita itu juga yang bisa merubah sang pria menjadi normal, dan semua itu karena kasih sayang. Sang wanita selalu memberikan curahan kasih sayang pada pria itu, memberinya pengertian, dan juga mengawasi pria itu.

Seperti itu juga yang Vic terapkan saat ini. Walaupun Rafael belum menjelaskan alasan sebenarnya, tetapi entah mengapa dia bisa mendapatkan gambarannya. Nalurinya berkata jika Vic harus membantu Rafael melawan masa lalunya. Dia tidak ingin Rafael tersesat, dia tidak ingin Rafael tersiksa, dia tidak ingin Rafael terus terbelenggu. Maka dari itu, Vic akan mulai bersikap baik pada pria itu, mendengarkannya, menemaninya, dan memberinya perhatian.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now