✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO]

Epilog.

2 tahun berlalu.

Jisoo benar-benar menghilang sejak kejadian itu. Dan ku tegaskan, dia tidak bermimpi. Itu benar-benar terjadi. Taehyung terjatuh dari tebing itu, dan Jisoo melihat nya sendiri.

Dan Jisoo langsung membuang ponselnya, mengemasi barang-barang berharga nya lalu pergi ke Kanada tanpa ada seorang pun yang tahu. Dia menghilang tanpa jejak. Fantastis.

2 tahun belakangan ini ketiga temannya dan kelima sahabat Taehyung juga tidak diam saja, mereka juga berusaha mencari kedua nya yang menghilang tanpa jejak juga kejadian mengenaskan dimana seorang wanita tergeletak menyedihkan dengan luka tembak di kepala yang sempat menempati trending topik selama 2 Minggu berturut-turut di Korea.

Ngomong-ngomong, tidak ada yang tahu, Taehyung jatuh dari tebing itu. Jisoo benar-benar menutup semua akses untuk berkomunikasi dengan dia. Dan sekarang malam Natal, dan ini Natal kedua nya tanpa keluarga. Sama sekali tidak, mungkin.

Sebenarnya tidak semudah itu Jisoo melupakan segalanya. Tidak mudah bagi Jisoo untuk mengubur dan mengunci semua kenangan kelam itu dalam-dalam. Dia juga sempat mencuri uang dari berangkas milik ayahnya yang tidak sengaja Jisoo temukan saat ia menggeledah almari orang tua nya untuk mencari selendang ibu Jisoo.

Pembunuh dan pencuri.
Wow, lengkap sudah catatan kriminalnya. Dia yakin iblis di samping kirinya tengah melempar bunga merah padanya dan berseru bangga sambil tertawa puas.

Jisoo hampir gila.

Brak!

"Ah, sial!"

Jisoo berseru kesal saat dia terpeleset di jalan yang lumayan licin, "y-ya!, berhenti!" Jisoo merangkak mengikuti arah lampu untuk menghias pohon Natal  menggelinding.

Jisoo benci mengakui ini, tapi dia merayakan Natal. Sendiri.

Tidak akan lucu jika tiba-tiba seorang bertamu untuk merayakan Natal di rumahnya sedangkan rumahnya saat itu dalam keadaan gelap gulita seperti hidup sang pemilik. Sebenarnya itu hanya sebagai formalitas saja. Menyedihkan.

Jisoo berhenti merangkak ketika menyadari lampu itu berhenti di depan ujung sepatu seseorang. Lalu sebuah tangan meraih lampu itu. Jisoo sempat tertegun. Menyadari sesuatu yang ganjil. Pikiran wanita itu mulai meliar kemana-mana.

Tenang Jisoo, itu pasti orang lain, tenang. Jisoo berusaha menetralkan pikiran sambil memejamkan matanya.

Satu panggilan tiba-tiba menggedor gendang telinga Jisoo hingga membuat wanita itu tersedot kembali ke kenyataan.

Ah ralat, lebih tepatnya ke masa kelam itu. Jisoo mendongak, napas nya tercekat. Lalu suara bariton itu kembali menyapa. Penuh keraguan, sorot mata yang tiba-tiba menyiratkan kebingungan satu detik setelah ia mengatakan hal yang tidak ingin Jisoo dengar untuk selamanya.

"Pika, chu?"

Jisoo memejamkan matanya kuat saat suara itu menggema di telinga nya.

Ini tidak mungkin terjadi.

Tidak mungkin.

Tidak mungkin Kim Taehyung kembali lagi.

Tidak mungkin Kim Taehyung masih hidup.

Mungkin itu kembaran nya saja. Jisoo pernah dengar, setiap orang pasti punya satu kembaran di dunia. Seperti dia dengan Selena Gomez.

"Nona, ini milikmu?"

Jisoo menelan ludah samar. Setiap inci dari pria itu sangat mirip dengan Taehyung. Mata, hidung, bibir dan rahang. Semua nya.

Disinilah dimulainya cerita baru Kim Jisoo, yang disutradarai oleh Bapak takdir dan dia sebagai pemeran utama yang akan menderita sepanjang hidupnya. Jisoo bermonolog sendiri dalam batin.

Lalu wanita itu tertawa, menertawakan dirinya sendiri sebenarnya. Yang jelas pria di depannya kini mengerutkan kening, lalu berjongkok.

"Nona? Kau berasal dari rumah sakit mana?"

Jisoo terkekeh hambar, lalu menatap 'kembaran' Taehyung tepat di matanya.
"Selamat Natal."

Sesegera wanita itu bangkit lalu melenceng pergi. Rasa nyeri mulai menggigit-nggigit di dada nya, tanpa sadar Jisoo meneteskan air mata.

"Apa aku yang salah lihat? Atau itu emang kau? Jika iya, kenapa? Kenapa kau harus kembali?"

[]

Bersambung ke BOOK 2 UWUUU (coming soon:v)

Jadi sebenarnya ini belum ending karena aku gk suka sad ending. wk.

Cuma sengaja mau bikin book 2 nya karena pengen aja. ehe.

Aku up saat cerita ini melampaui 20k readers.

Thx:v