Revenge

2.2K 342 11
                                    

Weak people revenge, strong people forgive, smart people ignore.

——————————

At Three
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chap 6 : Revenge
.
.
.
.
.
.

Tampak seorang gadis tengah celingak celinguk di depan gudang. Diri nya seakan menghindari agar tidak terlihat oleh mata lain.

Setelah dirasa baginya aman, gadis itu masuk ke gudang. Lalu menutup pintu ruangan yang jarang dimasuki oleh guru, mahasiswa, atau pekerja kebun di kampus sekalipun.

Ceklek.

Seketika ruangan itu terang. Dan nampaklah empat orang gadis yang kini tengah menatap gadis itu sedikit tajam.

"Bagaimana? Kauu dapat sesuatu?" Gadis dengan rambut panjang bergelombang di pojok paling kanan bertanya.

Gadis itu mengangguk. Membuat rambut yang ia kuncir kebelakang ikut bergoyang.

"Nice. Sekarang katakan apa yang kau dapat?" tanya gadis dengan rambut panjang bergelombang itu lagi. Gadis itu mendekat. Lalu membisikkan sesuatu ke telinganya.

"Kim Jisoo, Jurusan Sastra Bahasa."






















At Three

"Kau mau ikut?" Chaeyoung bertanya. Membuat mata birunya terangkat dari sebuah buku ditangannya. Menatap tiga gadis yang kini sama-sama menatapnya dengan senyuman tipis.

"Tidak. Kalian kesana saja, aku sudah makan tadi pagi," ucap Jisoo datar. Tiga gadis itu manggut manggut.

"Kau akan sendiri disini, eon, kau yakin? Setidaknya kau ikut saja, tidak harus makan." Lalisa ikut bicara.

"Aku suka disini, dikantin ramai. Aku tidak bisa khusyuk membaca dikeramaian." Jisoo tersenyum tipis. Ketiganya kompak menggeleng. Kim Jisoo, adalah gadis yang sangat suka membaca novel.

Dia selalu membawa novel kemana mana dan berbeda setiap harinya. Ada satu rak besar dikamar Jisoo, yang dikhususkan untuk meletakkan koleksi novel novel tercintanya.

Seperempat, bahkan sebagian uang saku Jisoo setiap bulan yang ditransfer oleh Ayahnya ia gunakan untuk membeli novel novel itu.

"Aku akan menemani Jisoo eonnie disini. Kalian pergi saja." Chaeyoung kembali duduk disamping Jisoo. Jisoo menatap Chaeyoung sedikit kaget.

"Kau harus makan Chaeyoung-ah, aku tidak mau melihatmu sakit." Jisoo berkata datar namun terkesan tegas. Chaeyoung tersenyum simpul, lalu menggeleng.

"Aku akan menemani mu. Tidak ada penolakan." Jisoo menghela nafas pelan. Park Chaeyoung selalu begini. Seperti overprotective, selalu kawatir dengan Jisoo tanpa sebab.

Namun tak lama, Jisoo kembali mendongak menatap Chaeyoung datar, lalu mengangguk dan memasang guratan tipis di wajah datar nya.

✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] Where stories live. Discover now