End

1.5K 164 12
                                    

"Apa-apaan?!" sarkas Jisoo otomatis. Baik, siapa yang tidak kesal saat kau tiba-tiba ditarik oleh seseorang yang hampir membuat mu menitih tangga menuju surga?

Diluar dugaan Tzuyu menyunggingkan senyum manis yang kentara tak ikhlas, "selamat, atas pertunangan kalian. Tapi kau tahu aku- oh tidak, sama sekali tidak. Aku tipe orang yang tidak akan melepaskan hak ku dengan mudahnya. Kau tahu?"

Jisoo perlahan bangkit lalu terkekeh, "hak apa yang kau maksud? Kim Taehyung? Bukankah aku sudah bilang padamu bahwa kau bisa saja mengambil dia asalkan dia mau? Tapi realita nya adalah, Taehyung lebih memilih ku. Itu hak nya, dan aku tidak bisa melakukan apa pun. Bukankah itu telah menjelaskan semuanya? Apa hal ini terlalu rumit hingga tidak bisa dimengerti oleh otak dangkal mu itu?" Jisoo mengatakan semua itu dalam satu tarikan napas. Cukup sudah, dia kesal, serius.

Tzuyu menarik seringai kecil di wajah rupawan nya, lalu mendekati Jisoo dan mengatakan hal yang membuat Jisoo mengerutkan keningnya.

"Sayangnya, dia tidak akan menjadi hak siapapun setelah ini. Baik aku, kau, atau pun ibu nya sekali pun. Jadi bisakah kita berhenti?"

"Apa maksudmu, eoh?"

Kini Tzuyu terkekeh, hampir tertawa sebenarnya. "Well, jadi menurutmu siapa yang memiliki otak dangkal disini?" sindir nya halus. Jisoo memutar bola matanya, jelas tak suka dengan sindiran untuk nya itu, "bicaralah yang jelas, aku tidak suka berbelit-belit."

Tzuyu tertawa, "astaga, baiklah-baiklah, ikuti aku, akan kutunjukkan sesuatu," lirih nya menahan tawa. Cukup membuat harga diri Jisoo tergores agaknya.

"Apa? Jangan tunjukkan apapun yang tidak berguna padaku," sarkas Jisoo. Tzuyu tertawa lagi.

"Tentu ini berguna bagi ku, dan ini hadiah pertunangan untukmu dari diriku. Surprise." Tzuyu membisikkan satu kata terakhir tepat di telinga kanan Jisoo yang berhasil membuat gadis itu merinding.

Tzuyu menyeringai lalu berjalan menjauh dan tentu Jisoo ikuti karena bohong rasanya jika ia tidak dibuat penasaran oleh kata-kata menyebalkan Tzuyu.

Mereka kembali ke tempat Jisoo bertemu Tzuyu tadi. Ditebing. Mereka bersembunyi di semak-semak, dan Tzuyu benar-benar memegang lengan Jisoo kuat.

"Aku tidak akan kabur, jangan memegang ku seperti itu, sakit tau!" Jisoo berusaha melepas cengkeraman elang Tzuyu namun sia-sia.

"Aku tidak yakin kau tidak akan lari jika melihat kejutan sebentar lagi,"ucap Tzuyu nampak santai.

Jisoo tidak terlalu mendengar ucapannya itu karena fokus Jisoo telah bekerja pada objek baru. Kim Taehyung. Berjalan celingak-celinguk seperti mencari sesuatu. Mungkin dia mencari Jisoo karena dia diculik bidadari keparat seperti Tzuyu. Barangkali dia harus memanggil dia iblis? Bisa saja.

"Itu Taehyung kan?! Aku ha-"

Sial.
Sejak kapan cengkeraman Tzuyu menjadi sangat kuat? Makan apa dia barusan? Tembaga? Besi? Mungkin saja, dia kan omnivora.

Oh lupakan, lupakan Tzuyu dan pikirkan tentang Taehyung. Dia bahkan sampai menengok ke ujung tebing. Bagaimana Jisoo tidak khawatir? Dia berontak melepas genggaman Tzuyu tapi sungguh, dia benar-benar kuat.

"Lepas! Apa kau tidak tahu Taehyung mencari ku?! Apa kau tuli?! Lepaskan aku bastard!" Jisoo membentak Tzuyu. Namun diluar dugaan Tzuyu malah tertawa ringan, terlalu santai, seperti tak peduli, seperti menertawakan nasib nya ke depan.

"Apa yang kau rencanakan?!" Jisoo akhirnya menyerah, lebih memilih beradu mulut. Tzuyu menyeringai, "mengirim nya ke surga, apalagi?"

"A-apa?"

✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] Where stories live. Discover now