Secret Admirer

2K 331 9
                                    

At Three
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chap 9 : Secret Admirer
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sepanjang kaki melangkah, sejauh mata memandang, Taehyung hanya melihat kota yang sepi. Waktu menunjukkan pukul 19.25 KST.

Entah apa yang dipikirkan Taehyung saat itu, tapi dia melangkahkan kakinya menuju kampus yang lagi sepi sepi nya.

Seketika angin berhembus, mengibaskan rambut Taehyung sehingga membuat nya nampak berantakan. Namun Taehyung tetap berjalan, menatap lurus kedepan, kearah gedung setinggi 15 meter yang kini berdiri kokoh didepan nya.

Langkahnya terhenti. Tangan nya tetap disaku. Sedang mata coklat nya tetap menatap ke arah gedung lalu mengarah ke atas.

Sedetik kemudian, mata Taehyung membulat ketika melihat seseorang di atas gedung dengan tangan terentang.

Dia seperti seorang gadis, rambutnya berkibar bak bendera saat terkena angin. Entah kebetulan atau tidak, tiba tiba bulan muncul setelah beberapa jam yang lalu tidak menampak kan batang hidungnya sama sekali.

Sinar nya, menyinari gadis itu, membuat wajah nya terlihat dengan jelas di mata pemuda itu. Membuat Taehyung rahang Taehyung rasanya jatuh ketanah saat melihat wajah itu tak asing lagi di matanya.

"KIM JISOO!!" Taehyung berseru. Taehyung segera berlari dengan rekor lari tercepatnya.

Dengan menaiki lift, tak butuh waktu lama, Taehyung sampai di rooftop.

Ia membuka pintu, namun pintu seperti terkunci. Taehyung mulai panik. Ia pun mendobrak pintu itu dengan segenap tenaga nya.

Brakk!

Pintu pun terbuka, Taehyung segera berlari ke arah gadis itu, namun dia terlambat. Gadis itu, Kim Jisoo..

Jatuh.

"JISOO!!!!"

"HAAAHHH!!"



Ah, Ternyata...

...itu hanyalah mimpi.

Seperti biasa, ditanggal 3, jam 3 pagi, tapi...apa tadi?


At Three

Kriekk...

Tak tak tak

Yang terdengar, hanya suara dari sepatu yang dipakai gadis itu. Seperti biasa, kota seperti kota mati. Tidak ada orang yang keluar.

Di Korea sekarang, tanggal 3 menjadi tanggal merah. Semua pekerjaan, sekolah, gedung, ditutup setiap tanggal tiga.

Gadis itu melangkahkan kakinya, belok ke arah jembatan Banpo yang telah di perbaiki beberapa minggu yang lalu.

Dengan menumpu dagu dengan tangannya yang ia letakkan di pagar pembatas, gadis bermanik biru itu menikmati lagu melalui headset yang bertengger di telinga nya.

✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] Where stories live. Discover now