Rain

2.1K 365 13
                                    

——————————

At Three
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chap 7 : Rain
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Satu persatu mahasiswa/i berjalan meninggalkan gedung kampus. Satu persatu kendaraan di parkir milik mahasiswa berkurang.

Sudah 20 menit gadis itu duduk di bangku depan kampus. Namun, tidak ada satu pun kendaraan yang ia kenal lewat.

"Eon, kau yakin tidak bareng aku saja?" untuk kesekian kali Jennie Kim bertanya. Jisoo menggeleng mantap, "kau dulu saja, Jenn."

"Baiklah kalau begitu. Aku duluan eon!" Jennie menutup kaca mobilnya. Lalu mobil sport bermerek Ferrari 458 itu melaju secara perlahan meninggalkan Jisoo sendiri.

30 menit. Sekolah mulai sepi. Tak lama, benda pipih yang sedari tadi dipegang oleh gadis bermarga Kim itu bergetar. Segera gadis itu menghidupkan handphone nya.

Dan tertampanglah sebuah nama yang membuat gadis itu menghela nafas pelan.

Mr.Kim Hansoo is calling....

Tit.

"Yeoboseo."

"Soo-ya, mianhe, appa tidak bisa menjemputmu karna ada urusan mendadak. Appa harap ka-"

Tit.

Jisoo mematikan telfon dari Ayah nya dengan kesal. Gadis itu membanting minuman yang ia bawa ke aspal. Membuat langit cerah mendadak tertutup awan gelap.

"Selalu begini." Jisoo bergumam pelan. Setiap kali Jisoo merasa senang karena Ayahnya mau mengantar dan menjemputnya sekedar untuk pergi ke kampus, rasa senang itu terhempas seketika setiap kali ayahnya mengatakan; aku ada urusan.

Hah, sepenting itukah sampai untuk menjemput sebentar saja Ayahnya enggan?

"Aku tidak punya uang lagi, ataupun kartu bus umum. Lalu bagaimana caranya agar aku bisa pulang?" Jisoo bergumam pelan. Gadis itu hampir menangis.

Tin tin!

Seketika Jisoo menoleh kan kepalanya saat mendengar suara nyaring klakson. Seorang pemuda dengan helm dikepalanya berhenti didepan Jisoo. Jisoo hanya menautkan alisnya, bingung.

Tak lama, pemuda itu melepas helm nya, membuat rambut nya berantakan dan wajah tampan nya terlihat.

Jisoo hanya menatap nanar pemuda itu lalu membuang pandangannya lagi. Entah kenapa gadis itu ingin menangis, tapi ia tidak mau menangis didepan seorang pemuda yang membuat nya terlihat lemah didepan pemuda itu.

Tiba tiba sebuah tangan kekar terulur didepannya. Jisoo mendongak, dilihatnya pemuda yang sama tengah menatap nya dengan tangan terulur sambil tersenyum tipis.

"Kim Taehyung, kau Jisoo bukan?"

Jisoo hanya menatap wajah itu selama beberapa detik. Ah, ternyata pemuda ini bernama Kim Taehyung.

Ah, ternyata ini pemuda yang dimaksud Irene.

Ah, jadi ini adalah pemuda yang membuatnya mendapat tamparan tak berarti di pipi kirinya.

✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] حيث تعيش القصص. اكتشف الآن