Surprise

1.2K 224 12
                                    

At Three

Aku membuka mata perlahan, yang kulihat pertama kali adalah atap putih.
Bukan atap kamar ku.

Hidung ku menangkap bau obat, aku mengedarkan pandangan. Ah, Rumah Sakit, pantas saja aku mencium bau obat. Aku mencoba mendudukkan badan.

Dan, Hey!

Kenapa kepala ku benar-benar ringan, eoh? Seolah tidak ada beban sama sekali. Aku pun beranjak turun, berusaha berdiri, aku kira aku akan jatuh atau apa, tapi tidak.

Kaki ku menempel sempurna di lantai, aku berdiri dengan tegap. Aku merasa badan ku benar-benar fresh dan ringan. Ada apa ini? Aku menoleh ke belakang, ke arah ranjang tempat ku tidur tadi.
Speechless.

Well, apa aku tidak salah lihat? Aku melihat diriku sendiri yang kini terbaring kaku di ranjang! Dan, Itu benar-benar aku! Aku terhenyak, jadi aku ini apa? Arwah? Jiwa?

How can it be?

"Hey, tenanglah, kau belum mati."

Aku tersentak kaget. Tiba-tiba seorang namja berdiri di samping ku, bertumpu pada kaki ranjang, "nuguseyo?"(siapa kau?)

Dia tersenyum, "namaku Kang Minhee, panggil saja Minhee," jawabnya singkat. Aku masih terpaku kaget.

Dia terkekeh, "kau koma, tenang saja. Kau bisa kembali ke tubuh mu jika waktunya sudah tepat, aku adalah arwah yang sudah tinggal disini selama dua tahun, aku sudah meninggal sejak saat itu."

Damn, dia membuat ku takut. Aku mundur beberapa langkah darinya, menjaga jarak, dia malah tertawa. Dasar, apa yang lucu coba?

"Astaga, lihat ekspresi mu itu! Aku tidak menggigit kok, aku arwah yang baik," ucapnya. Tapi aku masih shock, pertama karena aku tiba-tiba bangun dalam wujud arwah, ditambah lagi sang arwah ganteng—Kang Minhee datang.

Tapi gak apa juga sih, aku kira arwah gentayangan itu wujud nya serem. Darah dimana-mana, kotor, jelek atau yang lebih parah bagian tubuhnya ada yang hilang. Ew, aku menggelengkan kepala jijik.

Tapi si arwah yang satu ini beda, dia rapi, kulitnya putih pucat tapi bersih, rambutnya tersisir elegan dan...
Ganteng?

Aku menggelengkan kepala lagi, "udah, jangan pikirin yang aneh-aneh," ujar nya sambil melirik tubuh ku yang terbaring.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau bisa koma?" tanya nya. Aku menggidikkan bahu tak tahu. Aneh, gumam nya. Tapi aku serius, aku tidak tau, mungkin karena peluru itu? Aku akan memberi perhitungan dengan Tzuyu nanti.

Tiba-tiba pintu terbuka kasar, aku melenjit kaget sekaligus senang. Seseorang berdiri di ambang pintu dengan air muka panik. Aku berlari menghampiri nya, berdiri tepat di depan nya, tersenyum senang.

"Taehyung-ah!" Aku berseru. Tapi Taehyung seperti tidak peduli, dia berjalan pelan, dan yang paling mengerikan..
Dia menembus ku.

Aku mematung, Minhee menjentikkan jari nya di depan ku, membuat fokus ku teralih padanya, "bodoh, kau arwah sekarang, tentu saja dia tidak bisa melihat ataupun mendengar mu!" seru nya tepat di depan wajah ku.

✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] Where stories live. Discover now