Weird

1.4K 235 2
                                    

At Three

"Kalian menjadi hot news di kampus, Eon."  Jennie duduk di sebelah Jisoo yang tengah fokus menonton kartun Anpanman kesukaan nya.

"Benarkah?" tanya Jisoo tanpa mengalihkan fokusnya sama sekali dari layar televisi. Jennie mengangguk.

"Iya, bahkan sampai masuk mading kampus," lanjut Jennie yang membuat Jisoo menatap nya tak percaya.

"Kau yang benar saja! Tunggu, siapa yang kau maksud dengan kalian?" Jisoo bertanya lagi. Jennie mengambil snack di meja, lalu memakannya lahap.

"Kau dan Taehyung," ucapnya lagi.

"Oh,"

Tunggu,

"Apa?!"

Jisoo berteriak tepat di telinga Jennie. Membuat Jennie refleks memukul bahu nya keras, lalu mengelus telinga malangnya.

"Aku dan Taehyung? Yang mana? Kok bisa sih?" Jisoo bertanya sedemikian rupa. Mirip seperti gadis-gadis yang mendapat gosip baru dan menghujani narasumber nya dengan berbagai jenis pertanyaan.

"Saat Taehyung menangkap pinggang mu saat kau akan jatuh. Mungkin ada salah satu mahasiswa yang menangkap foto kalian diam-diam? Entahlah." Jennie tak mau ambil pusing untuk menjelaskan. Tapi bagi Jisoo ini benar-benar, ah!

"Tapi, bagaimana bisa? Aishh!" Jisoo frustasi sendiri. Padahal muncul di mading kampus itu sangat menguntungkan, seperti menambah popularitas? Ah ya, seperti itu.

Tapi disini kalian tau sendiri, kalau Kim Jisoo bukanlah tipe gadis yang menyukai popularitas tinggi yang membuat nya mendapat perhatian penuh.

"Tapi, Eon, kuakui kalian benar-benar cocok. Mungkin jika kalian mendaftar menjadi model untuk mading kampus tahun ini mewakili jurusan bahasa, mungkin jurusan bahasa akan menang! Toh, kalian punya visualisasi mumpuni kan? Kalian populer pula, jadi memenuhi kriteria yang ada." Jennie berujar panjang lebar. Jisoo mendengus.

"Lalu? Apa Tuhan memberi wajah sempurna hanya untuk di umbar-umbar dan menjadi penghubung imajinasi kotor para namja? Lagipula, aku dan Taehyung, berada di jurusan berbeda, para mahasiswa psikologi tidak akan melepas Taehyung yang memiliki visual diluar batas dengan sukarela untuk jurusan bahasa agar menang, dan juga, aku sama sekali tidak tertarik akan hal seperti itu, Jenn," ucap Jisoo panjang.

Jennie hanya mengangguk-angguk kecil. Sekadar mengakhiri agar tidak terjadi perdebatan yang didasarkan dengan perbedaan pendapat atau semacamnya. Jisoo menghela nafas, "kurasa aku harus berangkat pagi untuk membuang semua omong kosong itu, benar-benar berlebihan. Tim produksi hanya mempedulikan hasil yang mereka dapat dengan menjual foto-foto atau majalah yang tidak berguna seperti itu. Mungkin ya, Taehyung terbiasa dengan semua perhatian itu. Secara dia adalah pemenang 3 tahun berturut-turut bersama mantan kekasih nya, Bae Irene. Tapi aku? Hah, aku bisa mati dengan tatapan sinis dan iri yang fangirl Taehyung lemparkan padaku saat aku melewati mereka, sangat memuakkan!"

Jennie hampir melongo.

Tunggu, seharusnya ia merekam omongan Jisoo tadi. Kenapa? Karena dia telah memecahkan rekor atas omongan terpanjang yang pernah Jisoo katakan sepanjang Jennie mengenalnya. Iya! Dan satu lagi, Jisoo mengetahui itu semua darimana? Bahkan sebelumnya gadis itu tidak mengenal Kim Taehyung. Tapi sekarang? Dia tau prestasi lelaki itu bahkan, mantan kekasih Taehyung yang paling fenomenal sepanjang sejarah kampus.

"Aku mengetahui nya dari Chaeyoung," ucap Jisoo seakan dia baru saja membaca pikiran Jennie. Jennie ber oh-oh ria. Pantas saja Jisoo tau.

*****

Seperti yang ia katakan kemarin, Jisoo pergi ke kampus pagi-pagi. Bahkan saat dia sampai di kampus, Pak Satpam baru saja membuka gerbang kampus. Kalian pasti bisa membayangkan, seberapa paginya gadis itu berangkat.

Dengan sedikit terburu-buru, Jisoo mengambil langkah masuk. Berharap belum banyak yang melihat foto nya yang terpajang bersama Taehyung. Oke, itu benar-benar memalukan. Padahal kampus masih sangat sepi.

Sampai di papan besar yang terletak di depan lapangan utama, Jisoo menajamkan penglihatannya. Mengabsen satu-persatu pajangan yang tertempel di sana. Hingga manik nya berhenti pada satu pajangan yang ia yakini itu fotonya bersama Taehyung.

"Astaga, aku benar-benar jelek saat itu. Aku harap tidak banyak yang sudah melihat nya, huhu." Jisoo bermonolog sendiri. Sembari menjinjit dan bertumpu pada papan itu karena foto nya benar-benar tinggi. Mungkin tidak terlalu tinggi, hanya berjarak 1 setengah meter dari Jisoo. Entah bagaimana cara mereka menempelkan nya. Yang pasti tidak dengan cara terbang.

Jisoo kesusahan meraihnya, hingga sebuah tangan meraihnya terlebih dahulu. Jisoo menoleh kaget, ia sempat mengira semoga itu bukan haters nya. Tapi dugaan nya salah, ternyata tangan itu milik Jinyoung.

"Ah! Ternyata itu kau, aku kira siapa." Jisoo menghela nafas lega. Sedangkan Jinyoung malah fokus ke foto yang ia bawa, dimana foto itu adalah foto saat Taehyung menangkap pinggang Jisoo.

Sontak Jisoo tersentak, mendekat ke Jinyoung dan berusaha merebut foto itu dari tangannya. Namun dengan cekatan, Jinyoung mengarahkan nya ke atas, hingga Jisoo sulit menggapainya.

"Kembalikan!" ucap Jisoo sambil meloncat-loncat berusaha meraih foto itu. Jinyoung menatap gadis itu tanpa ekspresi, sangat datar, "sejak kapan kau berbaikan dengan Taehyung?" tanya nya. Jisoo berhenti, mengatur napasnya sejenak, lalu menatap namja itu kesal.

"Bukan urusan mu! Cepat kembalikan!" pinta Jisoo sinis. Jinyoung memiringkan kepalanya, wajahnya tetap datar. Mungkin dia menyetrika wajahnya dulu sebelum berangkat. Begitulah sekiranya isi pikiran Jisoo.

"Kenapa dengan kalian?" Jisoo menautkan alisnya, "apa maksudmu?"

Jinyoung menunjuk foto yang ada di genggaman nya dengan manik. Jisoo mengerti, "aku sudah bilang itu bukan urusan mu," jawab Jisoo seadanya.

"Kembalikan Ji!" sentak Jisoo kesal. Jinyoung menggeleng datar, "aku tidak akan memberikannya sebelum kau menjelaskan nya padaku."

Astaga, ada apa dengan dia?. Jisoo membatin. Tidak biasanya Jinyoung seperti ini. Kalau ekspresi nya selalu fresh dan ceria saat bertemu dengan Jisoo, berbeda dengan sekarang. Wajahnya benar-benar datar dan omongan yang mulai melantur.

"Hey, kau sakit?" Jisoo bertanya, sedikit menyindir sebenarnya. Jinyoung menggeleng pelan.

"Aku baik-baik saja," ucapnya datar nan dingin.

Jisoo tidak mengerti, "lalu? Ada apa dengan mu? Kenapa hari ini tingkah mu begitu aneh?" Jisoo bertanya dengan nada yang naik satu oktaf. Sedikit kesal dengan sikap Jinyoung yang berubah. Sebenarnya tidak sedikit.

Jinyoung terkekeh, lalu memberikan foto itu ke Jisoo, "coba saja kau pikir."

Lalu namja itu pergi, meninggalkan Jisoo dengan sejuta pertanyaan.

Aneh.

Satu kata yang bisa Jisoo deskripsikan untuk Jinyoung hari ini.

[]

✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang