"Woi! Yang jatoh gue! Kenapa minta maafnya sama Dia?", Jennie keliatan memprotes aksi si cewek itu.

Si cewek malah natap Jennie antipati sambil mendelik ke arah Dia, "lo siapa? Maaf, ya. Walaupun bukan Taeyong yang jatuh, gue harus mastiin kalo Dia gak terluka. Buat apa ngurusin sampah masyarakat kayak lo", sembur si cewek bermata runcing ini dan sukses bikin Jennie naik pitam.

Gak mikirin sakitnya terjatuh karena disandung tadi, dan juga kertas-kertasnya yang berserakan diatas lantai, Jennie langsung membuat perlawanan dengan sedikit mendorong bahu cewek itu.

"Heh! Jangan mentang-mentang Dia cowok populer di kampus bukan berarti lo bisa ngorbanin orang lain buat dapet perhatian Dia! Lo gak tau kalo cara lo itu murahan banget, hah? Lo yang sampah masyarakat disini!", kata Jennie menyembur si cewek tanpa takut ataupun ragu sedikitpun.

Taeyong yang melihat kejadian itu berdecak dan mulai bangkit. Cepat-cepat narik Jennie waktu si cewek tadi juga baru mau buat perlawanan.

"Seulgi, stop!", suara berat Taeyong menggema. Membuat si cewek bermata runcing bernama Seulgi itu langsung menghentikan aksinya itu.

"Yong. Kamu gak liat Dia bentak-bentak aku dan seolah nyalahin kamu?", kata Seulgi lagi manas-manasin.

Mendengar kalimat itu bikin kepala Jennie jadi kembali memanas, "woi! Lo jangan melebih-lebihkan fakta, ya! Siapa yang nyalahin Dia, hah?!", sembur Jennie lagi gak sabaran bikin Taeyong memicingkan mata dan langsung teriak.

"STOP!!".

Tatapan mahasiswa lain langsung tertuju ke arahnya. Sementara Jennie maupun Seulgi langsung diem waktu Taeyong udah terlihat beda itu.

"Ayolah! Gi! Lo itu udah gede! Ayolah!".

Tatapan Taeyong sekarang Dia alihkan ke Jennie, "dan lo lebih baik gak ngeladenin Dia", kata Taeyong lagi dengan nafas yang sedari tadi Dia coba atur.

Jennie menatap Taeyong gak percaya, "apa banget?! Jadi lo pikir gue bakal diem waktu Dia nyandungin kaki gue?", Jennie mulai nampak semakin kesal dengan nasihat Taeyong tadi.

Dia mulai mungutin kertas-kertas dan buku Dia yang tadi berjatuhan dan berserakan diatas lantai barusan. Kembali natap Taeyong dan si cewek bernama Seulgi itu secara bergantian.

"Sorry, yong! Gue bukan cewek cupu yang mudah diinjek!", kata Dia dengan suara tertahan.

Matanya teralihkan ke arah Seulgi, "dan siapapun lo. Sorry, permainan lo gak bagus sama sekali", ujarnya lagi mendelik sambil mulai pergi dari sana menuju ruang Mr. Han. Tanpa perlu bantuan Taeyong, pun seharusnya Dia bisa melewati postesnya kali ini.

Taeyong yang baru saja ditinggal pergi itu cuman berdecak sambil memicingkan mata, terlihat frustasi. Matanya Ia alihkan ke arah Seulgi yang juga udah menatap jengah langkah Jennie tadi.

Sedikit muak, Taeyong akhirnya mulai menyusul langkah Jennie tadi. Meninggalkan Seulgi yang terlihat semakin sebal.


















---------------------------------------






















Jennie masuk dengan wajah kesal kedalam dorm. Bukan karena fakta dirinya yang kembali gak bisa jawab pertanyaan apapun dari soal-soal postesnya bersama Mr. Han tadi. Tapi kejadian antara dirinya, Taeyong dan cewek cabe bernama Seulgi tadi bikin moodnya turun drastis. Dan Dia benci itu.

Jennie masuk waktu yang Dia temuin adalah si bobrok Taehyung, lagi ngelakuin hal gak penting : nyabutin bulu kaki sambil noleh ke arah Jennie yang nampak kurang bersahabat itu.

7 R I N G S  -  J E N N I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang