"Lo lagi monolog, ya?", tanyanya lagi dengan wajah bingung bikin Jennie muter mata.

"Gue Jennie. Kita satu dorm, tau gak?", sungutnya sebal.

Taeyong cuman menggeleng, "engga", jawabnya sambil balik fokus ke layar laptopnya.

Jennie kembali berdecak. Sudah tak mau menggubris jika memang Taeyong gak tahu eksistensi Dia. Yang penting Dia bisa dimintain tolong dulu.

"Udah kenal, kan? Bisa bantuin gue, gak?".

Taeyong lagi-lagi noleh ke arah Jennie, "bantu apa?".

Jennie mulai melampirkan makalahnya yang udah rusak itu ke arah Taeyong, "bisa bantuin gue, gak nyari solusi biar makalah gue bisa diterima Mrs. Kim?", tanyanya langsung to the point.

Taeyong mulai mengamati hasil karya Jennie yang udah gak ada bentukannya lagi itu, "siapa yang mau nerima kalau bentukan tugas lo kayak gini", kritiknya terang-terangan.

"Engga. Tadi gak kayak gini bentukannya. Gue udah kesel aja sama Mrs. Kim yang udah nolak makalah gue dua kali. Makanya gue remes aja ini makalah", kata Jennie yang tiba-tiba curcol.

Taeyong cuman terkikik mendengar cerita pendek Jennie barusan.

"Lah, kok malah ketawa, sih? Yong, bantuin, dong. Masa gak mau bantuin roommates sendiri, sih?", pintanya.

Taeyong kembali natap Jennie. Diraihnya makalah yang sudah rusak itu dan mulai membacanya. Meneliti satu persatu halaman dari makalah buatan Jennie itu.

"Ini lo ngopas di internet, ya?".

Jennie membulatkan mata, "kok tahu? Gara-gara itu Mrs. Kim nolak makalah gue. Gue ketahuan ngopas. Kok lo sama Mrs. Kim bisa tahu, sih? Apa Mrs. Kim mantau satu-satu website diinternet?", tanya Jennie panjang lebar.

Taeyong cuman menggeleng wajar, "bukan mantau websitenya satu-satu, tapi lo yang gak pinter nyuntingnya", kata Taeyong menyahuti.

Jennie ngernyit, "disunting? Apalagi coba yang mau disunting kalau porsi kalimatnya udah pas?", tanya Jennie balik.

Taeyong cuman menghela nafas. Laptopnya itu Dia singkirkan sebentar. Memberitahu Jennie bagian-bagian mana yang sebenarnya salah dan masih bisa diperbaiki.


------------------------------------





Pilihan Jennie buat minta tolong sama Taeyong gak akan pernah jadi penyesalan buat Dia. Hari ini, Jennie langsung ngerevisi makalahnya dengan bantuan Taeyong. Dan, ya. Diterima.

"Gue gak ngerti, deh. Pas ngasih tau ke Mrs. Kim kalau ini makalah gue revisi bareng lo, Mrs. Kim langsung heboh dan nerima tugas gue", ujar Jennie bercerita waktu dirinya udah keluar dari ruangan Mrs. Kim untuk kembali ke dorm.

Taeyong hanya tersenyum menanggapi cerita Jennie itu, "udah biasa Dia kayak gitu. Dosen kayak Mrs. Kim emang harus sedikit dikasih iming-iming biar tugas lo diterima Dia", sahut Taeyong memberi tahu.

Jennie cuman ngangguk paham, "eumm, jen. Kemaren gue denger kalo nyebutin nama anak dorm satu-satu. Kok lo bisa hafal?", tanya Taeyong tiba-tiba bikin Jennie langsung berhenti jalan.

Ditatapnya wajah tak nyata Taeyong itu dengan balutan kebingungan, "eumm. Karena... Lo semua terkenal. Iya, lo semua terkenal. Jadi gue langsung hafal aja nama kalian karena anak kampus sering mention kalian kalo lagi ngegibah", ujar Jennie beralasan. Namun alasannya itu masih bisa dikategorikan fakta.

Taeyong cuman ngangguk paham, "gue pikir lo stalker apa gimana. Soalnya gue lagi sibuk ngetik tiba-tiba denger nama gue dimention", kata Dia.

"Berarti lo tau, gue dong?".

7 R I N G S  -  J E N N I EWhere stories live. Discover now