41

1.5K 81 16
                                    

"Lighting udah dikontak belum orangnya?" tanya Jihoon pada Woojin yang mengurus bagian pencahayaan.

Woojin mengacungkan jempol. "Udah, H-1 pas GR orangnya baru bisa dateng."

"Dekor gimana, Seul?" tanya Sena sambil memegang kertas check list yang ia dan Jihoon bawa.

"Kita fix pakai konsep yang kemarin kita omongin di rapat. Masalahnya kita kurang orang buat bikin dekornya. Kalau ambil anak luar OSIS boleh?" tanya Seulgi yang sedang memegang piloks, hendak mengecat steorofoam untuk dekor.

"Eh-eh! Kalau lo ngewarnain sterofoam pakai piloks entar nyunyut dia," cegah Jisung.

Seulgi mendengus. "Terus pakai apa?"

"Pakai cat dong, Seul."

"Ya makin leleh dia! Udah nggak usah ikut-ikut lo, gue nih lebih paham ginian," ucap Seulgi.

"Yee, dikasih tau juga!"

"Operator LCD diem aja deh!" seru Seulgi dan megacuhkan Jisung yang sudah meledek Seulgi berulang kali.

Sena hanya bisa menggelengkan kepala heran dengan Seulgi dan Jisung yang tidak pernah bisa berhenti bertengkar.

"Boleh sih, kalau memang ada yang bisa lo percaya," ucap Sena sambil membuka ponselnya, bermaksud membantu Seulgi mencari orang yang bisa membantu dekor.

"Gue bisa!"

Suara itu membuat Seulgi dan Sena menoleh ke sumber suara. Dan sesaat itu juga mereka berdua sama-sama mengernyitkan dahi.

Nayeon tersenyum. "Apa yang perlu dibantu?" tanya Nayeon sambil memainkan kuku-kukunya.

Seulgi menatap Nayeon tak suka.

"Ngapain lo ke sini? Kayak nggak ada kerjaan aja!" seru Seulgi kesal.

Nayeon menggertakkan giginya kesal, namun kemudian bisa mengontrol emosinya.

"Justru itu gue dateng ke sini, mau bantuin kalian karena gue nggak punya kerjaan."

Seulgi menatap Sena dengan maksud pandangan gue-nggak-mau-dia-ikut.

Tapi Sena malah membalas tatapan Seulgi dengan tersenyum geli.

"Lo bisa bantu apa?" tanya Sena pada Nayeon dan membuat Seulgi menghela napas kasar.

Nayeon tersenyum senang. "Gue bisa bantu di backstage, gue juga ngerti masalah lighting, yang berhubungan sama kabel dan listrik."

Sena mengernyitkan keningnya kemudian menatap Seulgi yang juga nampak bingung.

"Itu urusan Woojin, perkabelan," ucap Sena.

Nayeon menganggukkan kepala paham. "Kalau gitu gue bantu di backstage."

"Irene udah urus bagian backstage."

"Nggak cukup sendirian."

"Dia bisa handle."

Nayeon tiba-tiba menunjukkan smirknya. Meski cuma sedetik, namun Sena bisa menangkapnya.

Dan hal itu membuat Sena curiga.

"Hari H nanti backstage pasti bakal hectic. Nggak bisa Irene urus sendiri, biar gue bantu. Selagi itu, gue bisa bantu dekor. Gini-gini gue kreatif," ucap Nayeon dengan senyum manisnya.

Ucapan Nayeon sedikit banyak ada benarnya. Sebenarnya dari awal Sena sudah meminta Irene dan Jaehwan yang mengurus backstage. Tapi Irene beralih kalau dia bisa mengerjakannya seorang diri, jadi Sena mengalihkan Jaehwan ke bagian mic and sound.

Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]Where stories live. Discover now