3

12.1K 667 24
                                    

[18+]

.

.

.

"El, buruan! Nganggur kan?"

"Enak aja gue mo main."

"Ck! Ikut gue cepetan ada yang pingsan!"

Dengan pemaksaan Daehwi menarik Daniel untuk membantunya mengangkat siswi yang baru saja pingsan karena upacara.

"Eh sanca! Emang tim kesehatan cuma lo doang apa?"

"Sanca?"

"Dewi Sanca."

Daehwi berdecak sebal sambil tetap menarik Daniel ke arah siswa yang sedang bergerombol karena temannya pingsan.

"Adik-adikku yang manis, permisi dong kakak mau bawa teman kalian yang tergeletak ini ke UKS."

Siswi-siswi yang berada di di dekat Daniel mengangguk dengan tatapan yang tidak teralihkan dari Daniel.

Padahal kalimatnya barusan nggak banget.

Daehwi hanya mendengus, risih dengan sikap Daniel yang terlewat pede luar biasa. Ingin muntah tapi nggak ada yang bisa dimuntahkan.

"Tepenya nanti, nyawa orang dulu diselametin."

Daniel terkekeh dan kemudian menggendong siswi yang pingsan itu.

Ia cukup kaget karena ternyata siswi itu adalah salah satu siswi yang tadi pagi kena amuk Sena di gerbang sekolah.

Tapi lebih dari itu, hal yang membuat Daniel lebih tercengang adalah ukuran buah dada gadis tersebut.

Apalagi dua kacing teratasnya lepas, entah disengaja atau tidak.

Emang dasar mesum sih Daniel.

Tapi toh pria mana yang tahan disuguhi pemandangan seperti itu?

"Ca, lo lanjut jaga upacara aja biar gue yang bawa."

"Lah? Tadi aja nggak mau."

"Hehehe."

Daehwi, selaku teman dekat Daniel sudah menaruh curiga lebih terhadapnya.

"Jangan diapa-apain," kata Daehwi intens.

"Nggak," jawab Daniel santai.

Terdengar helaan napas lega dari Daehwi. Namun..

"Nggak janji maksudnya."

"Bgst! Anak baru sumpah El, masih perawan jangan dinodai."

"Kok lo yakin dia perawan?"

Daehwi mendecak frustasi. Ia mengacak-acak rambutnya. Sifat mesum Daniel ini sudah kelewat batas.

"Tahan napsu lo anjg."

"Pergi sana gue mau menyelamatkan nyawa orang dulu. Tenang aja, kalau perawan nggak gue apa-apain kok," ujar Daniel setengah berteriak dan berlalu meninggalkan Daehwi yang masih sibuk melongo.

Daehwi hanya bisa berharap agar tidak ada yang mendengar ucapan Daniel barusan dan agar temannya ini tidak melakukan hal laknat.

Daniel membawa gadis itu ke UKS dengan cepat, sambil memandangi dua gundukan miliknya dan mulai membayangkan yang tidak-tidak.

Tapi sungguh, Daniel tidak berniat untuk berbuat lebih, ia hanya ingin menikmati pemandangannya saja.

Setelah tiba di UKS dan merebahkan siswi itu di ranjang, matanya tertuju ke bra yang jelas terpampang di depannya dan semakin mengekspos payudara sintalnya.

Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang