36

2.3K 191 35
                                    

Annyeong! Tandai yang typo ya!

*****

"Kapan Hun?"

"Sekitaran bulan depan atau dua bulan lagi."

"Kok nggak pasti gitu?" Seulgi mengerutkan keningnya.

"Tergantung kitanya udah siap apa belum, makanya gue ngumpulin kalian sekarang buat bahas ini."

Daehwi dan Jisung menghela napas bersamaan.

"Ngapain sih pensi-pensi segala?" keluh Jisung dan segera ditimpali oleh Daehwi.

"Nggak masalah pensinya. Kenapa harus kita yang ngurus, itu yang masalah," balas Daehwi dibarengi dengan omelan tidak jelasnya.

Sena menyimak rapat OSIS inti kali ini sambil menopang dagunya, ikut kesal dengan kepala sekolahnya itu.

Jihoon terkekeh geli. Sama seperti semua orang di ruangan ini. Awalnya Jihoon dan Sena juga mengomel kepada Pak Minhyun saat kemarin diminta menghadap beliau bersama Daniel dan Guanlin.

Sehabis membahas perkembangan tutor, Minhyun meminta Jihoon dan Sena untuk tinggal lebih lama di ruangannya dengan maksud membahas acara pensi yang mendadak ini.

"Habis ini kan pergantian kepala sekolah. Pak Minhyun mau pensi di masa jabatan terakhirnya, dan masa jabatan terakhir kita. Kita juga lengser habis ini."

Lisa, sang Bendahara II, mengangguk paham.

"Yaudah, dilakuin aja. Anggep aja progja terakhir kita sebelum lengser kan. Kapan lagi kita bareng-bareng gini? Terakhir juga pas MOS," ucapnya dan mendapat anggukan dari semua orang.

"Baru beberapa minggu lo udah kangen aja sama kita. Apa jangan-jangan sama gue kangennya?" goda Daehwi dan saat itu juga mendapat lemparan penghapus dari Lisa.

"Kita mulai rapat besar besok pada bisa?"

Semua orang mengangguk tanda setuju, kecuali Sena yang hanya menggerutu sejak tadi.

"Sen, setuju nggak?"

"Hm."

Jihoon berdecak sebal, sedangkan yang lain hanya terkekeh geli.

Semua orang sudah tahu kalau Jihoon dan Sena bersaudara. Tidak ada dari mereka yang mengatakan, hanya gosip yang tersebar dengan cepat saja.

"Ada pertanyaan lagi?" tanya Jihoon dan dibalas gelengan oleh semua pihak.

"Kalau gitu rapat inti kali ini selesai. Sampai ketemu besok. Seul, jangan lupa umumin di grup besok rapat," tutup Jihoon seiring dengan semua orang yang beranjak keluar.

"Pulang nggak?" tanya Jihoon pada Sena yang masih bermalas-malasan di salah satu meja ruang OSIS.

Sena menggeleng. "Mau nyamperin Daniel dulu di lapangan."

Jihoon mendengus kasar. "Ya udah, mau pulang sama gue apa Daniel?"

Sena tampak menimbang-nimbang. Sedangkan Jihoon yang melihat itu hanya mencibir.

"Udah nggak usah sok-sok mikir gitu. Hati-hati pulangnya sama Daniel."

"Siapa bilang? Gue maunya pulang sama lo kok."

"Lah? Tumben."

Sena tersenyum malu. "Jarang-jarang pulang sama abang."

Jihoon tersenyum sebentar sebelum akhirnya terkekeh geli. "Ya. Sana ke Daniel, gue tungguin."

"Siap!" ucap Sena sambil mengacak rambut Jihoon pelan sebelum berjalan pergi meninggalkannya.

Jihoon merapihkan rambutnya yang baru saja diacak-acak oleh Sena.

Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]Where stories live. Discover now